EVALUASI STRATEGI PEMBERDAYAAN PETANI DI DESA PUNGPUNGAN KECAMATAN KALITIDU

KABUPATEN BOJONEGORO

(Studi kasus pada Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Desa Pungpungan Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro)

EVALUATION OF FARMERS' EMPOWERMENT STRATEGIES IN PUNGPUNGAN VILLAGE, KALITIDU DISTRICT BOJONEGORO DISTRICT

(Case study of Field Agricultural Instructors (PPL) in Pungpungan Village, Kalitidu District, Bojonegoro Regency)

Penyuluh Pertanian Lapangan bertugas memberikan penyuluhan kepada petani dengan melakukan pendekatan kepada kelompok tani dalam mengevaluasi strategi pemberdayaan petani di Desa Pungpungan Kecamatan Kalitidu Kabupaen Bojonegoro (studi kasus ppl di Desa Pungpungan). Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu berupa wawancara, observasi dan dokumentasi dikaitkan berdasarkan berdasarkan aturan UU RI No 19 Tahun 2013 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 ayat (3) mengenai strategi pemberdayaan petani. Dalam penelitian ini terdapat 3 indikator sebagai tolak ukur : (1) Pendidikan dan Pelatihan berjalan namun belum ada transfer knowkedge hal ini ditunjukan dengan adanya petani yang tidak mau mendengarkan saat pelatihan, (2) Penyuluhan dan Pendampingan menunjukan berjalan belum maksimal dikarenakan kurangnya partisipasi petani dalam sosialisasi dan kurangnya tenaga penyuluh pertanian yang hanya 4 orang dengan petani yang berjumlah kurang lebih 100 orang. (3) Penyediaan fasilitas pembiayaan dan permodalan yang diberikan Pemerintah Bojonegoro belum maksimal karena masih banyak petani yang merasa kekurangan bantuan. Oleh karena itu, perlu membentuk kelompok tani unggulan yang nantinya setiap anggota diikutkan pendidikan dan pelatihan, anggota kelompok tani yang masuk harus sesuai dengan ketentuan persyaratan pendidikan dan pelatihan serta yang memiliki kemampuan dalam transfer knowledge kepada masyarakat petani dan motivasi menjadi agen perubahan bagi petani.

Field Agricultural Instructors are tasked with providing counseling to farmers by approaching farmer groups in evaluating farmer empowerment strategies in Pungpungan Village, Kalitidu District, Bojonegoro Regency (case study of ppl in Pungpungan Village). This research uses a qualitative descriptive research method with data collection techniques, namely interviews, observations and documentation linked based on the regulations of Republic of Indonesia Law No. 19 of 2013 concerning the Protection and Empowerment of Farmers Article 7 paragraph (3) regarding farmer empowerment strategies. In this research there are 3 indicators as benchmarks: (1) Education and training is running but there is no knowledge transfer, this is shown by the presence of farmers who do not want to listen during training, (2) Extension and mentoring shows that it is not running optimally due to the lack of farmer participation in socialization and the lack of agricultural extension workers, which is only 4 people with farmers numbering approximately 100 people. (3) The provision of financing and capital facilities provided by the Bojonegoro Government is not optimal because there are still many farmers who feel they lack assistance. Therefore, it is necessary to form a superior farmer group where each member will receive education and training. The farmer group members who enter must comply with the educational and training requirements and have the ability to transfer knowledge to the farming community and the motivation to become agents of change for farmers.