Penelitian ini membahas tentang manajemen strategi pembentukan citra yang dilakukan Humas Digital Pemkot Surabaya. Hal ini dikarenakan image pemerintah yang terkesan birokratis dan kaku hilang ketika menyampaikan publikasi informasi melalui Bangga Surabaya.Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Manajemen strategi pada Humas Digital Pemerintah Kota Surabaya dimulai dari menerjemahkan visi misi walikota, Surabaya dan menyinergikannya pada visi misi humas melalui analisis manajemen strategi yang terdiri dari tahap primer, yakni analisis SWOT (strength, weakness, opportunity dan threats) juga menerjemahkan pesan kunci dalam branding “Bangga Surabaya” sebagai digital campaign dengan menciptakan logo, menetapkan tujuan target serta melakukan tahap sekunder yakni penyediaan berbagai kanal media sosial (youtube, facebook, podcast, instagram dan twitter) yang terhubung dengan website Bangga Surabaya. Pengolahan informasi pada sejumlah kanal ini menjadikan Humas Digital Pemerintah Kota Surabaya menerapkan peran sebagai journalist in resident. Citra positif yang diterima masyarakat bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan dan meningkatkan partisipasi, sehingga masyarakat diharapkan terlibat bersama pemerintah untuk menyukseskan program pembangunan kota, memperluas publikasi berita baik seputar Kota Surabaya serta membantu pemerintah menangani masa krisis.
Kata kunci : Manajemen Strategi Pembentukan Citra, Humas Digital Pemerintah Kota Surabaya, Bangga Surabaya.
This study discusses the management of image formation strategies carried out by the Digital Public Relations of Surabaya City Government, because the government's image that impressed bureaucratic and rigid is lost when delivering information through “Bangga Surabaya”. This study uses a case study method. Strategy management at the Digital Public Relations of the Surabaya City Government starts from the mayor's vision and mission, Surabaya and synergizes it with the public relations mission vision through analysis of management strategies consisting of primary stages, namely SWOT analysis (strength, weakness, opportunity and threats) also translate the key messages in branding "Bangga Surabaya" as a digital campaign by creating logos, setting target goals and conducting secondary stages, by providing various social media channels (youtube, facebook, podcast, Instagram and twitter) that are connected to the website of “Bangga Surabaya”. Processing information through some content and news at these channels makes Digital Public Relations of the Surabaya City Government implement a role as a journalist in resident. The positive image received by the community aims to foster trust and increase participation, so that the community is expected to be involved with the government to make the city development program a success, expand the publication of news both around the city of Surabaya and help the government handle the crisis.
Keyword: Management of Image Formation Strategies, Digital Public Relations of Surabaya City Government, Bangga Surabaya.