Mengungkap Kampanye Equiterra oleh Organisasi Perempuan Perserikatan Bangsa Bangsa: Perspektif Multimodal
Revealing Equiterra Campaign by United Nations Women: Multimodal Perspective
Equiterra merupakan sebuah kampanye digital yang dirilis pada Hari Perempuan Internasional tahun 2020 oleh Organisasi Perempuan Perserikatan Bangsa Bangsa dan Ruby Taylor. Equiterra merupakan sebuah ilustrasi digital mengenai sebuah negara utopis dimana kesetaraan dan keadilan terwujud. Equiterra dibentuk dengan elemen-elemen visual dan verbal yang bervariasi yang mana membuatnya menjadi teks multimodal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketiga metafungsi elemen visual dan verbal dari Equiterra. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan cara menganilis elemen-elemen visual dan verbal pada ilustrasi menggunakan teori Linguistik Fungsional Sistematis milik Halliday dan Matthiessen (2014) dan Tata Bahasa Visual oleh Kress and van Leeuwen (2006), turut dianalisis juga proses interaksi antara elemen verbal dan visual menggunakan teori Intersemiotik Komplementer milik Royce (1998). Data penelitian berupa kesembilan bagian dari Equiterra yang diambil dari laman resmi Organisasi Perempuan Perserikatan Bangsa Bangsa yang mana terpisah tetapi juga saling terhubung hingga membentuk sebuah jalur. Analisis menemukan bahwa Equiterra mencoba untuk merepresentasikan orang-orang dengan latar belakang sosial-budaya yang beragam tengah melakukan aktivitas and mencapai potensi diri maksimal mereka secara adil dan setara bersamaan dengan mendorong para penonton secara aktif untuk mewujudkannya. Lebih lanjut lagi, Equiterra merupakan sebuah media digital feminis yang menyampaikan topik-topik interseksional seputar gender, kesetaraan dan inklusi yang digunakan guna menyadarkan masyarakat mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan topik-topik tersebut.
Equiterra is a digital campaign that was released on 2020 International Women's Day by United Nations Women and Ruby Taylor. It is a digital illustration of a utopian country where equality and fairness manifested. It is constructed by rich verbal and visual elements which makes it a multimodal text. This study aims to analyze the three metafunctions of visual and verbal elements of Equiterra. The study is conducted using a qualitative method by analyzing the visual and verbal elements within illustration using the theory of Systemic Functional Linguistics by Halliday and Matthiessen (2014) and Visual Grammar by Kress and van Leeuwen (2006), also analyzing the interplay between verbal and visual elements using Intersemiotic Complementarity by Royce (1998). The data are the nine parts of Equiterra which are taken from the official website of United Nations Women that are separated but also joined together into forming a path. The analysis finds that Equiterra tries to represent people with various socio-cultural backgrounds to perform their activities and to obtain their maximum potential fairly and equally along with actively encouraging the viewer to make it possible. Furthermore, Equiterra is a feminist digital media that delivers the intersectional issues related to gender, equality, and inclusion which are used to raise awareness towards the problems around these topics.