Semanggi suroboyo adalah salah satu kearifan lokal yang dikenal sebagai Ikon makanan khas kota Surabaya. Bahkan kuliner satu ini juga ada lagunya: Semanggi suroboyo. Lagu yang memiliki genre keroncong ini begitu populer pada tahun 1950-an. Namun dengan menjamurnya suguhan kuliner asing saat ini, membuat popularitas makanan tradisional ini tergeser dan membuat masyarakat “lupa” untuk melestarikan makanan tradisional khas daerahnya. Nyatanya, semanggi memiliki nilai kebudayaan yang harus dilestarikan, terutama pada lembaga formal seperti sekolah. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 79 Tahun 2014 yang berisi tentang pengembangan pendidikan berbasis keunggulan lokal yang harus mengandung muatan pendidikan. Etnopedagogi adalah pendidikan yang mempelajari tentang budaya yang didalamnya mencakup berbagai bidang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui muatan materiyang terkandung dalam semanggi suroboyo sebagai sumber belajar berbasis etnopedagogi di sekolah dasar dan mengetahui bagaimana integrasi muatan materi etnopedagogi ke dalam pembelajaran terpadu di sekolah dasar yang sesuai Kurikulum 2013.
Jenis penelitian menggunakan pendekatan kualitatif yaitu dengan memaparkan hasil penelitian dengan sistematis. Metode yang digunakan adalah etnografi, yang dalam penelitiannya mencakup tempat, aktor, dan kegiatan yang berkaitan dengan semanggi suroboyo di Desa Kendung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan kajian dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semanggi suroboyo memuat beberapa aspek seperti Matematika, IPA, IPS, PPKn, Bahasa Indonesia, dan SBdP. Temuan materi tersebut kemudian diintegrasikan dengan pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah dasar berdasarkan kompetensi dasar yang ada dan dapat dikembangkan menjadi beberapa model pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 yaitu Webbed, Connected dan Integrated.
Kata kunci : Etnopedagogi, Semanggi suroboyo, Sumber Belajar
Semanggi suroboyo is one of various local wisdom known as the icon of typical food ini Surabaya. Also there had a song about this culinary: semanggi suroboyo. The song that had keroncong genre was so popular in 1950. However, with the proliferation foreign culinary made this typical food unpopular and also made society “forgot” to preserve their typical food. Obviously, semanggi had culture value that should preserved, especially on formal institution such as school. Regulation of the Minister of Education adn Culture of the Republic of Indonesia No. 79 Tahun 2014 which is contain the development of education as a source of local wisdom that should contain charge of education. Ethnopedagogy is education that learns about the culture in which it covers various field. The purpose of this study was to find out the material content in semanggi suroboyo as a source of ethnopedagogical based learning in primary schools and to know how to integrate the content of ethnopedagogical material and integrated learning in the primary schools in accordance Curriculum 2013.
This research uses qualitative research that is explain the result of this research with systematic. This research uses ethnography method, which is in this research include place, actor, and activity that related with semanggi suroboyo in Kendung village. The data collection techniques is participative observation, indepth interviews, and document review.
The result of this study indicate that semanggi suroboyo contains several aspects such as Mathematics, Science, Social Studies, Civic Education, Indonesian Language, and arts culture and craft. The finding of material are then integrated into learning that can be applied in primary school based on existing basic competencies and can be developed into several models of learning appropriate Curriculum 2013 is Webbed, Connected, and Integrated.
Keywords : Etnhopedagogy, semanggi suroboyo, learning resources