IMPLEMENTASI PENGUNAAN DANA DESA (STUDI PADA BIDANG PERTANIAN DI DESA SROYO KECAMATAN KANOR KABUPATEN BOJONEGORO)
IMPLEMENTATION OF VILLAGE FUND USE (STUDY ON AGRICULTURE IN SROYO VILLAGE, KANOR DISTRICT, BOJONEGORO REGENCY)
Desa Sroyo Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro sebagian besar lahannya adalah pertanian dengan tingkat kesejahteraan pertanian yang rendah. Beberapa permasalahan seperti masih rendahnya Pendidikan petani, sulitnya akses ke wilayah pertanian, kurangnya sarana dan prasarana pertanian seperti tidak adanya lumbung pangan desa, minimnya akses informasi dan kurangnya penerapan teknologi pertanian karena tidak adanya sosialisasi atau pelatihan tentang pertanian sehingga menyebabkan rendahnya produktivitas hasil pertanian. Tujuan penelitan ini adalah untuk mendiskripsikan implementasi pengunaan Dana Desa untuk bidang pertanian di Desa Sroyo Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro.
Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan fokus penelitiannya menggunakan teori implementasi kebijakan menurut George Edward III, yakni komunikasi, sumber daya, disposis, dan struktur birokrasi. Teknik pengumpulan data penelitain mengunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakaukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Implemntasi pengunaan dana desa untuk bidang pertanian di Desa Sroyo Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro berjalan dengan baik. Hal tersebut di dasarkan pada adanya musyawarah desa sebelum menentukan program, dimana dalam musyawarah desa tersebut melibatkan unsur masyarakat terkait dalam menentukan program dan menjalankan program sesuai dengan aturan yang ada dengan memperhatikan aspek-aspek yang ada pada masyarakat. Pada program Pembangunan TPT (Tembok Penahan Tanah) Jalan Usaha Tani Cungkup-Galeng Gede ada masalah karena adanya perbedaan volume antara rencana dan realisasi. Selain itu juga ada salah seorang petani yang merasa dirugikan karena lahan sawah yang mereka sewa sebagian kecil terkena pembangunan dan menginginkan kompensasi uang sewa. Sebagai saran program dana desa untuk bidang pertanian perlu dilanjutkan oleh pemerintah desa sehingga permasalah pertanian akan teratasi dan kesejahteraan masyarakat akan terwujud. Pemerinatah Desa dituntut untuk lebih teliti dalam perencaaan agar tidak ada selisih volume antara rencana dan realisasi kegiatan suatu program kegiatan. Pemerintah desa agar selalu memberikan informasi secara mandalam kepada masyarakat terutama pihak yang terdampak suatu program kegiatan dan dapat memberikan solusi terbaiak.Sehingga tidak ada masyarakat yang merasa dirugikan.
Kata Kunci: Implementasi, Dana Desa, Pertanian, Tembok Penahan Tanah.
Sroyo Village, Kanor District, Bojonegoro Regency, most of the land is agricultural with a low level of agricultural welfare. Some problems such as low education of farmers, difficult access to agricultural areas, lack of agricultural facilities and infrastructure such as the absence of village food barns, lack of access to information and lack of application of agricultural technology due to the absence of socialization or training about agriculture causing low productivity of agricultural products. The purpose of this research is to describe the implementation of the use of Village Funds for agriculture in Sroyo Village, Kanor District, Bojonegoro Regency.
Researchers use a type of descriptive research with a qualitative approach. While the focus of his research uses the theory of policy implementation according to George Edward III, namely communication, resources, disposis, and bureaucratic structure. Research data collection techniques use observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques are carried out by collecting data, reducing data, presenting data and drawing simplification.
The implementation of the use of village funds for agriculture in Sroyo Village, Kanor District, Bojonegoro Regency is going well. This is based on the existence of village deliberations before determining the program, where the village deliberations involve relevant community elements in determining the program and running the program in accordance with existing rules by taking into account aspects that exist in the community. In the LRW (Land Retaining Wall) Development program of the Cungkup-Galeng Gede Farm Road, there are problems due to the difference in volume between the plan and realization. In addition, there was also one farmer who felt aggrieved because the paddy fields they rented were partly affected by development and wanted compensation for rent. As a suggestion, the village fund program for agriculture needs to be continued by the village government so that agricultural problems will be resolved and community welfare will be realized. Village Government is required to be more thorough in planning so that there is no difference in volume between the plan and the realization of the activities of an activity program. Village government to always provide in-depth information to the community, especially those affected by an activity program and can provide the best solution. So that no community feels disadvantaged.
Keywords: Implementation, Village Funds, Agriculture, Land Retaining Wall