ABSTRAK
Siti
Zahrotin Mauniyati, 2019. Pengaruh Model Pembelajaran Predict Observe
Explain (POE) dan Motivasi Berprestasi pada Materi IPS KKA terhadap Kompetensi
Sikap Spiritual dan Sosial, Kompetensi Pengetahuan dan Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa Kelas VIII di MTsN 9 Kediri . Tesis, Program Studi Pendidikan
Ilmu Sosial, Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya, Pembimbing: (1)
Nasution, M. Hum., M. Ed., Ph. D., dan (II) Prof. Dr. Ismet Basuki, M. Pd.
Kata
Kunci: Model
Pembelajaran POE, Motivasi Berprestasi, Kompetensi Sikap Spiritual dan Sosial,
Kompetensi Pengetahuan, Kemampuan Berpikir Kritis
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran POE dan motivasi
berprestasi yang diterapkan pada kelas eksperimen dan model pembelajran Direct
Instruction (DI) yang diterapkan pada kelas kontrol pada materi IPS KKA terhadap
kompetensi sikap spiritual dan sosial, kompetensi pengetahuan dan kemampuan
berpikir kritis siswa. Latar belakang penelitian ini adalah kurangnya variasi
model pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi siswa meliputi kompetensi
sikap spiritual dan sosial, kompetensi pengetahuan dan kemampuan berpikir
kritis siswa sebagai bekal dalam menghadapi perubahan abad 21 di MTsN 9 Kediri.
Kompetensi ini penting dicapai untuk menjawab persaingan global dalam
memperoleh pekerjaan. Dalam pembelajran era abad 21 ini siswa tidak hanya ituntut
untuk menghafal materi-materi (mengetahui), namun mengerti dan memahami kegunaan
dalam kehidupan sehari-hari.
Jenis
penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan faktorial. Teknik
pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah
sampel kurang atau sama dengan 15 siswa. Penelitian dilaksanakan di MTsN 9
Kediri semester genap tahun pelajaran 2018/2019. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi untuk mengamati kompetensi sikap spiritual dan sosial,
tes untuk mengukur kompetensi pengetahuan dan kemampuan berpikir kritis siswa
dan angket untuk mengetahui motivasi berprestasi siswa. Dalam pengumpulan data
juga dilengkapi dengan perangkat pembelajaran meliputi silabus, rpp, lks dan
buku ajar siswa. Data dianalisis menggunakan uji hipotesis anava dua jalur
univariat dengan bantuan bantuan SPSS for windows versi 23,00 .
Pengujian hipotesis 1, 2 dan 3 berkaitan
dengan kompetensi sikap spiritual dan sosial pada siswa. Hasil pengujian hipotesis
1 menunjukkan bahwa nilai signifikasi yang mengikuti model pembelajaran POE dan
DI sebesar 0,785 artinya lebih dari 0,05. Artinya tidak ada perbedaan
kompetensi sikap spiritual dan sosial siswa antara yang mengikuti model
pembelajaran POE dan model pembelajaran DI. Hasil pengujian hipotesis 2
memiliki nilai signifikasi sebesar 0,169 artinya lebih dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kompetensi sikap spiritual dan sosial
siswa antara yang memiliki motivasi berprestasi rendah dan yang memiliki
motivasi berprestasi tinggi. Hasil hipotesis 3 memiliki nilai signifikasi
sebesar 0,494 artinya lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak
ada interaksi penggunaan model pembelajaran (POE dan DI) dan motivasi
berprestasi (rendah dan tinggi) terhadap kompetensi sikap spiritual dan sosial
siswa. Kesimpulannya hasil hipotesis 1,2 dan 3 menerima H0 dan menolak
H1 .
Pengujian hipotesis 4,5 dan 6
berkaitan dengan kompetensi pengetahuan siswa. Hasil pengujian hipotesis 4
nilai signifikasi sebesar 0,38 artinya lebih kecil dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa ada perbedaan kompetensi pengetahuan siswa antara yang
mengikuti model pembelajaran POE dan model pembelajaran DI. Hasil pengujian
hipotesis 5 memiliki nilai signifikasi sebesar 0,000 artinya nilai signifikasi
lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan kompetensi
pengetahuan siswa antara yang memiliki motivasi berprestasi rendah dan yang
memiliki motivasi berprestasi tinggi. Hasil pengujian hipotesis 6 memiliki
nilai signifikasi sebesar 0,167 artinya lebih kecil dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada interaksi penggunaan model pembelajaran (POE dan
DI) dan motivasi berprestasi (rendah dan tinggi) terhadap kompetensi
pengetahuan siswa. Kesimpulanya hasil pengujian hipotesis 4 dan 5 menolak H0
dan menerima H1 dan hasil pengujian hipotesis 6 menerima H0
dan menolak H1 .
Pengujian hipotesis 7, 8 dan 9
berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil pengujian hipotesis 7
memiliki signifikasi sebesar 0,015 artinya lebih kecil dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa ada perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa antara yang
mengikuti model pembelajaran POE dan DI. Hasil pengujian hipotesis 8 memiliki
nilai signifikasi sebesar 0,000 artinya lebih besar dari nilai signifikasi
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara
siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah dan yang memiliki motivasi
berprestasi tinggi. Hasil pengujian hipotesis 9 memiliki nilai signifikasi
sebesar 0,423 artinya lebih besar dari nilai signifikasi 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara penggunaan model pembelajaran (POE
dan DI) dan motivasi berprestasi (rendah dan tinggi) terhadap kemampuan
berpikir kritis siswa. Kesimpulanya hasil pengujian hipotesis 7 dan 8 menolak H0
dan menerima H1 dan hasil pengujian hipotesis 6 menerima H0
dan menolak H1 .
Kesimpulan pertama: kompetensi
sikap spiritual dan sosial siswa kelas VIII MTsN 9 Kediri tidak dipengaruhi
oleh (1) model pembelajaran, (2) motivasi berprestasi siswa. Kesimpulan kedua:
kompetensi pengetahuan siswa dan kemampuan berpikir kritis siswa dipengaruhi
oleh (1) model pembelajaran dan (2) motivasi berprestasi siswa. Kesimpulan
ketiga: tidak ada interaksi antara model pembelajaran (POE dan DI) dan motivasi
berprestasi siswa terhadap kompetensi sikap spiritual dan sosial, kompetensi
pengetahuan dan kemampuan berpikir kritis siswa.