ABSTRAK
Soraya, Irma. 2019. Motivational Teaching Strategy of EFL Teachers at Secondary Schools in Surabaya. Disertasi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra, Program S3 Universitas Negeri Surabaya. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Fabiola D. Kurnia, M.Pd., and (II) Slamet Setiawan, Ph.D.
Kata kunci: strategi pengajaran yang memotivasi, motivasi siswa, pengajaran EFL
Studi ini bertujuan untuk meneliti strategi pengajaran yang memotivasi yang diterapkan oleh tiga guru bahasa Inggris di tiga sekolah menengah di Surabaya. Studi ini juga meneliti dampak praktik-praktik tersebut terhadap motivasi siswa untuk belajar bahasa Inggris sebagai bahasa asing.
Tiga guru bahasa Inggris berpartisipasi dalam studi multi-kasus ini. Untuk memperoleh data, wawancara semi-terstruktur, observasi kelas, dan stimulasi ingatan dilakukan dengan para guru. Wawancara kelompok terfokus dilakukan dengan satu kelompok siswa dari masing-masing guru untuk memeriksa kembali dampak praktik strategi pengajaran yang memotivasi dari guru terhadap motivasi siswa. Karena strategi pengajaran yang memotivasi berfokus pada praktik yang dilakukan guru, sumber data utama studi ini diambil dari observasi kelas yang hasilnya akan dikonfirmasi dengan data dari instrumen lainnya. Model Motivational Teaching Practice (MTP) yang diteorikan oleh Dornyei (2001) menjadi rujukan utama dalam membahas temuan untuk memperluas wawasan dan penerapan model tersebut pada konteks sosio-budaya dan sistem pendidikan yang berbeda, yang sangat penting pada penelitian motivasi.
Temuan menunjukkan bahwa para guru mempraktikkan strategi pengajaran yang memotivasi dan para siswa melaporkan bahwa hal tersebut memberikan kontribusi signifikan terhadap motivasi mereka dalam belajar bahasa Inggris. Analisis lintas-kasus menangkap strategi pengajaran yang penting bagi motivasi siswa di konteks lintas tingkat pendidikan dalam studi ini. Temuan ini disintesis menjadi tujuh strategi utama: membangun hubungan baik antara guru-siswa, menunjukkan sikap yang sesuai sebagai guru, menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, melibatkan siswa dalam aktivitas belajar dengan tujuan yang jelas dan menyenangkan, memberi contoh sebagai pengguna aktif bahasa Inggris yang baik, mereorientasi visi siswa dalam belajar bahasa Inggris secara konstan, dan menggunakan bahasa Indonesia dan nilai-nilai moral dengan tepat. Sehubungan dengan kerangka MTP Dornyei (2001), beberapa strategi yang diusulkan seperti mempersonalisasikan ruang kelas dan membangun hubungan dengan orang tua siswa, sebagai contoh, tidak muncul dari data. Selain itu, beberapa strategi yang tidak ada dalam kerangka MTP seperti penggunaan L1 dan nilai-nilai moral digunakan oleh para guru sebagai praktik memotivasi. Poin-poin ini menekankan peran yang dimainkan oleh konteks sosial-budaya dan sekolah dalam membentuk praktik pengajaran yang memotivasi. Praktik-praktik semacam itu juga terkait erat dengan tuntutan kurikulum, kebijakan pendidikan di tingkat nasional dan regional, atribut indivdu, kognisi, dan motivasi guru, dan berbagai motif yang terikat konteks kelas.
Sebagai kesimpulan, temuan penelitian ini menawarkan wawasan dan model praktis strategi pengajaran yang memotivasi yang dapat dimanfaatkan guru bahasa Inggris di Indonesia untuk memotivasi siswa untuk belajar bahasa Inggris. Penelitian ini juga menangkap pentingnya mengakomodasi nilai-nilai linguistik dan sosial-budaya siswa ke dalam pembelajaran kelas, yang belum diberi perhatian yang memadai di temuan studi sebelumnya (Kassing, 2011; Musthafa and Hamied, 2014; Nichols, 2014). Praktik mengajar yang memotivasi secara dinamis dibentuk oleh keterkaitan antara beberapa lapisan konteks yang mencakup lingkungan kelas, konteks sekolah, dan konteks masyarakat yang lebih luas. Pada akhirnya, guru juga disarankan untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan bersikap dan berstrategi untuk memotivasi diri sendiri dalam belajar bahasa Inggris sebagai contoh melalui praktik penilaian diri sendiri dan jurnal refleksi diri oleh siswa.
ABSTRACT
Soraya, Irma. 2019. Motivational Teaching Strategies of EFL Teachers at Secondary Schools in Surabaya. Dissertation, English Language and Literature, Doctorate Program of State University of Surabaya. Supervisors: (I) Prof. Dr. Fabiola D. Kurnia, M.Pd., and (II) Slamet Setiawan, Ph.D.
Keywords: motivational teaching strategies, students’ motivation, EFL teaching and learning
This study is aimed at examining how three EFL model teachers at three secondary schools in Surabaya implement motivational teaching strategies in their English classes. This study also considered how these practices give impacts to EFL students’ motivation in learning English as a foreign language.
Three EFL teachers participated in this multi-case study. To elicit the data, semi-structured interviews, classroom observations, and stimulated recall were conducted with the teachers. Focus groups interviews were conducted with one group of students from each teacher to crosscheck the impacts of teachers’ practices of motivational teaching strategies on students’ motivation in learning English. Since motivational teaching strategies focuses on teachers’ practices, the classroom observations served as the main instrument to elicit the data, the results of which were confirmed with the data gained from the other instruments. Motivational Teaching Practice (MTP) model proposed by Dornyei (2001) was mainly referred to in discussing the findings to extend the insight and application of the model in different socio-cultural and educational system contexts, which are crucial in motivation research.
The findings demonstrate that the teachers practiced motivational teaching strategies to motivate the students and the students reported that such practices significantly contributed to their motivation in learning English. The cross-case analysis captured the teaching strategies crucial to students’ motivation across educational levels. These practices could be synthesized into seven key strategies: building a good rapport with students, showing appropriate teachers’ behaviors, creating supportive classroom learning environment, engaging students in goal-oriented and enjoyable tasks, providing a good example of English usage, reorienting students’ vision in learning English constantly, and employing Indonesian and its moral values during lesson in appropriate manners. In relation to Dornyei’s (2001) MTP framework, some proposed strategies such as personalizing classrooms and building a rapport with students’ parents, among others, did not emerge. In addition, some strategies not endorsed in the framework such as the use of L1 and moral values appeared to be employed by the teachers. These points accentuate the roles that socio-culture and school context play in shaping motivational teaching practices. Such practices are also inextricably linked with curriculum demands, educational policies at national and regional levels, teachers’ attributes, cognitions, and motivation, and specific-classroom motives.
In conclusion, the findings of this study offer insights and a practical model of key motivational teaching strategies that EFL teachers can exploit for their teaching and learning contexts to motivate students to learn English. This study also captures the importance of accommodating students’ linguistic and socio-cultural values into classroom learning to motivate students, which are not sufficiently addressed in the previous studies (Kassing, 2011; Musthafa and Hamied, 2014; Nichols, 2014). Motivational teaching practices are dynamically shaped by the interrelation between some layers of contexts that include the particular classroom environment, the school context, and the wider community context. Finally, EFL teachers are also suggested to share their roles by helping develop students’ skills for self-motivating strategies and attitudes in learning English through students’ self-assessment and self-reflective journals, for instance.