PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH GYPSUM TERHADAP PENURUNAN PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF PROYEK PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR UTARA (JLU) LAMONGAN SEKSI II – JATIM

THE EFFECT OF ADDING GYPSUM WASTE ON THE SETTLEMENT OF EXPANSIVE CLAY SOIL IN THECONSTRUCTION PROJECT OF THE NORTH RING ROAD LAMONGAN SECTION II – EAST JAVA

    Tanah lempung merupakan salah satu jenis tanah yang kurang menguntungkan karena permeabilitasnya rendah dan mempunyai plastisitas yang tinggi dapat menyebabkan konsolidasi terjadi dalam waktu yang lama. Sehingga perlu dilakukan perbaikan tanah dengan proses stabiliasasi. Pada penelitian ini metode stabilisasi yang digunakan yaitu stabilisasi kimiawi dengan cara menambahkan suatu bahan tambah berupa limbah gypsum, karena dengan kandungan kalsium yang tinggi, gypsum dapat menggantikan lempung sodium yang ada pada tanah sehingga dapat mengurangi keretakan pada tanah karena pengembangannya yang lebih kecil.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah gypsum terhadap nilai penurunan konsolidasi pada tanah lempung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Penelitian yang dilakukan berupa pengujian sifat fisik dan mekanik. Pada pengujian sifat fisik tanah diantaranya yaitu pengujian berat jenis tanah dan batas-batas atterberg, dan pengujian sifat mekanik berupa pengujian pemadatan dan konsolidasi. Penelitian ini menggunakan tiga variasi campuran penambahan limbah gypsum yaitu 10%, 20% dan 30% dari berat tanah kering.

    Hasil uji sifat fisis menunjukkan bahwa semakin besar persentase penambahan limbah gypsum nilai berat jenis tanah dan nilai batas plastis (PL) semakin naik sedangkan nilai batas cair (LL) dan nilai indeks plastisitas (IP) semakin turun. Hasil uji konsolidasi menunjukkan bahwa semakin besar persentase penambahan limbah gypsum nilai koefisien konsolidasi (Cv) semakin naik, sedangkan nilai indeks pemampatan (Cc) dan nilai penurunan konsolidasi (Sc) semakin turun. Nilai Cv tanah asli sebesar 0,0030 cm²/detik, nilai Cc sebesar 0,5533 dan nilai Sc sebesar 0,3906 cm. nilai Cv tertinggi sebesar 0,0047 cm²/detik, nilai Cc terendah sebesar 0,2683 dan nilai Sc terendah sebesar 0,2263 cm didapatkan pada tanah campuran dengan persentase penambahan limbah gypsum sebesar 20%.

Kata kunci: konsolidasi, limbah gypsum, stabilisasi, tanah lempung.

    Clay soil is one type of soil that is less advantageous because its permeability is low and it has high plasticity, which can cause consolidation to take a long time. Therefore, soil improvement through stabilization processes is necessary. In this study, the stabilization method used is chemical stabilization by adding an additive in the form of gypsum waste, because with its high calcium content, gypsum can replace the sodium clay present in the soil, thereby reducing soil cracking due to its smaller expansion.

    This research aims to determine the effect of adding gypsum waste on the consolidation settlement value of clay soil. The research method used is the experimental method. The research conducted involved testing physical and mechanical properties. The physical property test included soil specific gravity and Atterberg limits, while the mechanical property test included compaction and consolidation tests. This study uses three variations of gypsum waste addition mixtures, namely 10%, 20%, and 30% of the dry soil weight.

    The results of the physical property tests show that as the percentage of gypsum waste addition increases, the soil’s specific gravity and plastic limit (PL) values incerases, while the liquid limit (LL) and plasticity index (PI) values decrease. The results of the consolidation tests indicate that as the percentage of gypsum waste addition increases, the consolidation coefficient (Cv) value increases, while the compression index (Cc) and consolidation settlement (Sc) values decrease. The Cv value of the original soil is 0,0030 cm²/second, the Cc value is 0,5533, and the Sc value is 0,3906 cm. The highest Cv value is 0,0047 cm²/second, the lowest Cc valueis 0,2683 and the lowest Sc value is 0,2263 cm, obtained from the mixed soil with a 20% gypsum waste addition.

Key words: clay soil, consolidation, gypsum waste, stabilization.