Pemetaan Pola Sebaran Gedung Fasilitas Kesehatan Di Kabupaten Bojonegoro Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG)

Mapping And Distribution Pattern Of Health Facilities Building Locations In Bojonegoro Regency Using Geographic Information System (GIS)

Pembangunan gedung fasilitas kesehatan menjadi salah satu kunci dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Fasilitas kesehatan yang memadai dapat meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peta dari titik lokasi dari gedung fasilitas kesehatan, pola sebaran serta aksesibilitas berupa jarak jangkauan pelayanan dari fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Bojonegoro. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode analisis data berupa deskriptif untuk menggambarkan peta titik lokasi fasilitas Kesehatan, metode analisis tetangga terdekat (nearest neighbor analysis) untuk menghitung pola sebaran, dan analisis buffering (analisis spasial GIS) untuk menghitung jarak jangkauan pelayanan dari fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Bojonegoro. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diketahui bahwa, pola sebaran fasilitas kesehatan di Kabupaten Bojonegoro memiliki pola mengelompok (cluster pattern) untuk rumah sakit dan pola acak (random pattern) untuk puskesmas dan puskesmas pembantu.  Selain itu, hasil perhitungan jarak jangkauan pelayanan dari fasilitas Kesehatan menunjukkan bahwa sekitar 6% (151,85 km²)  luas wilayah pelayanan rumah sakit dan 37% (843,25 km²) luas pelayanan puskesmas yang dapat dijangkau dengan jarak  kurang dari 3.000 m (kategori sedang). Sementara untuk puskesmas pembantu terdapat sekitar 19% (444,34 km²) luas wilayah pelayanan yang dapat dijangkau dengan jarak  kurang dari 1.500 m (kategori dekat), dari total luas kabupaten Bojonegoro yakni 2.307,06 km². Jumlah  fasilitas kesehaatan yang ada di Kabupaten Bojonegoro telah memenuhi standar, karena jumlah fasilitas kesehatan yang telah ada (eksisting) melebihi dari jumlah fasilitas kesehatan minimum berdasarkan jumlah penduduk pendukung dari fasilitas kesehatan tersebut.

The construction of health facility buildings is one of the keys to improving the overall health of the community. Adequate health facilities can improve the accessibility and quality of health services, which in turn can improve the level of health and welfare of the community. This study aims to determine a map of the location points of health facility buildings, distribution patterns and accessibility in the form of service coverage distances from existing health facilities in Bojonegoro Regency. The type of research used is quantitative research with data analysis methods in the form of descriptive to describe the map of the location point of health facilities, the nearest neighbor analysis method to calculate the distribution pattern, and buffering analysis (GIS spatial analysis) to calculate the distance of service coverage of existing health facilities in Bojonegoro Regency. Based on the results of the study, it can be seen that the distribution pattern of health facilities in Bojonegoro Regency has a cluster pattern for hospitals and a random pattern for puskesmas and auxiliary health centers.  In addition, the results of the calculation of service coverage distance from health facilities show that around 6% (151.85 km²) of the hospital service area and 37% (843.25 km²) of the puskesmas service area can be reached with a distance of less than 3,000 m (medium category). Meanwhile, for puskesmas pembantu, there are approximately 19% (444.34 km²) of the service area that can be reached at a distance of less than 1,500 m (close category), out of the total area of Bojonegoro district, which is 2,307.06 km². The number of health facilities in Bojonegoro Regency has met the standard, because the number of existing health facilities exceeds the minimum number of health facilities based on the supporting population of the health facility.