Proses Pemecahan Masalah Matematika High Order Thinking Skills Siswa SMA Materi Trigonometri
Mathematical Problem Solving Process of High Order Thinking Skills of High School Students on Trigonometry Material
Pemecahan masalah merupakan salah satu keterampilan penting yang harus diterapkan pada abad 21. Siswa perlu mengembangkan keterampilan tersebut dengan dilatih untuk memecahkan masalah trigonometri berbasis HOTS. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses pemecahan masalah siswa SMA berkemampuan matematika tinggi (BMT), sedang (BMS), dan rendah (BMR) dalam menyelesaikan masalah HOTS trigonometri. Indikator proses pemecahan masalah pada penelitian ini mengikuti pendekatan Polya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan melibatkan 36 siswa kelas XI SMA Negeri 1 Driyorejo. Instrumen peneltian terdiri dari TKM dan TPM. Kedua instrumen dinyatakan valid dan layak oleh tiga validator dengan nilai rata-rata TKM 3,94 dan TPM 4. Ujicoba instrumen diberikan pada 30 siswa kelas XI SMA Wijaya Putra Surabaya, menunjukkan kedua instrumen terkategori valid (TKM, 0,783; TPM, 0,870) & reliabel (TKM, 8,873; TPM, 0,840), tingkat kesukaran mudah (TKM 0,774; TPM 0,790) dan daya beda baik (TKM 0,681; TPM 0,704). Selanjutnya dipilih 3 siswa dengan masing-masing siswa berkategori matematika tinggi, sedang dan rendah yang konsisten pada nilai UAS, TKM & TPM.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa BMT pada proses memahami masalah, antara lain dengan membaca ulang soal, memisahkan catatan data yang diketahui dan yang diminta, serta mengidentifikasi syarat yang mengaitkan keduanya dengan merepresentasikan data dalam bentuk gambar pada soal analyze & evaluate dan menggunakan konsep segitiga pada soal create. Siswa menyusun rencana menggunakan strategi visual (membuat gambar atau diagram) pada soal analyze & evaluate, strategi terbalik pada soal create. Siswa mengimplementasikan strategi yang dibuat dengan melakukan perhitungan secara rinci dan tepat. Siswa memastikan semua prosedur yang dilakukan sudah benar & membuat kesimpulan jawaban yang tepat.
Siswa BMS pada proses memahami masalah, antara lain dengan membaca ulang soal, memisahkan catatan data yang diketahui dan yang diminta, serta mengidentifikasi syarat yang mengaitkan keduanya dengan merepresentasikan data ke dalam bentuk gambar pada soal analyze, mencari besar sudut pada soal evaluate dan menggunakan konsep segitiga pada soal create. Siswa menyusun rencana menggunakan strategi membuat gambar pada soal analyze, strategi penalaran logis pada soal evaluate dan strategi terbalik pada soal create. Siswa mengimplementasikan strategi yang dibuat, melakukan perhitungan tepat dan relatif singkat. Siswa memastikan semua prosedur yang dilakukan sudah benar dan membuat kesimpulan jawaban benar pada soal analyze, siswa kurang teliti dalam perhitungan yang digunakan sehingga membuat kesimpulan jawaban yang salah pada soal evaluate dan create.
Siswa BMR memahami masalah antara lain dengan membaca ulang soal, mencatat data yang diketahui dan yang diminta, serta mengidentifikasi syarat keduanya dengan mengaitkan komponen-komponen datanya pada soal analyze, mencari besar sudut pada soal evaluate & menggunakan konsep segitiga pada soal create. Siswa kesulitan menyusun rencana, membuat asumsi jawaban tanpa alasan logis pada soal analyze & evaluate, menggunakan strategi yang salah pada soal create. Pada proses melaksanakan rencana, siswa kesulitan melakukan perhitungan yang diperlukan untuk penyelesaian. Siswa kesulitan melakukan verifikasi jawaban & membuat kesimpulan yang salah pada semua soal
Problem solving is one of the important skills that must be applied in the 21st century. Students need to develop these skills by being trained to solve HOTS-based trigonometry problems. The purpose of this research is to describe the problem-solving process of high (BMT), medium (BMS), and low (BMR) math ability high school students in solving trigonometry HOTS problems. The indicators of the problem-solving process in this study follow Polya's approach. This research used descriptive qualitative method and involved 36 students of class XI SMA Negeri 1 Driyorejo. The research instruments consisted of TKM and TPM. Both instruments were declared valid and feasible by three validators with an average score of TKM 3.94 and TPM 4. The instrument test was given to 30 students of class XI SMA Wijaya Putra Surabaya, showing that both instruments were categorized as valid (TKM, 0.783; TPM, 0.870) & reliable (TKM, 8.873; TPM, 0.840), easy difficulty level (TKM 0.774; TPM 0.790) and good differentiation (TKM 0.681; TPM 0.704). Furthermore, 3 students were selected with each student in the high, medium and low math categories consistent with the UAS, TKM & TPM scores.
The results showed that BMT students in the process of understanding the problem, among others, by rereading the problem, separating the known and requested data records, and identifying the conditions that link the two by representing the data in the form of images in the analyze & evaluate problem and using the concept of triangles in the create problem. Students develop plans using visual strategies (making pictures or diagrams) in analyze & evaluate problems, reverse strategies in create problems. Students implement the strategies made by performing calculations in detail and precisely. Students ensure all procedures performed are correct & make the right answer conclusion.
BMS students in the process of understanding the problem, including by rereading the problem, separating the known and requested data records, and identifying the conditions that link the two by representing the data in the form of images in the analyze problem, finding the angle magnitude in the evaluate problem and using the concept of triangles in the create problem. Students develop a plan using the strategy of making drawings in the analyze problem, the logical reasoning strategy in the evaluate problem and the inverse strategy in the create problem. Students implement the strategies made, perform precise and relatively short calculations. Students ensure that all procedures carried out are correct and make the correct answer conclusion on the analyze problem, students are less careful in the calculations used so that they make the wrong answer conclusion on the evaluate and create problems.
BMR students understand the problem, among others, by rereading the problem, recording the known and requested data, and identifying the conditions of both by linking the components of the data in the analyze problem, finding the size of the angle in the evaluate problem & using the concept of a triangle in the create problem. Students have difficulty making plans, making assumptions about answers without logical reasons in analyze & evaluate problems, using the wrong strategy in create problems. In the process of implementing the plan, students have difficulty performing the calculations needed for completion. Students have difficulty verifying answers & making wrong conclusions on all problems.