Pengendalian Mutu Pekerjaan Arsitektur Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) Pada Proyek Graha 2 RSI Surabaya

Quality Control of Architectural Work Using The Statistical Process Control (SPC) Method in The Graha 2 RSI Surabaya Project

    Indonesia telah banyak melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur untuk mewujudukan kesejahteraan masyarakat. Salah satu infrastruktur yang dibangun adalah gedung rumah sakit. Rumah sakit merupakan bangunan gedung yang membutuhkan kualitas hasil pekerjaan yang maksimal. Maka dari itu perlu diterapkan pengendalian mutu supaya mencapai kualitas mutu yang diinginkan. Namun dalam prosesnya terdapat masalah dan ketidaksesuaian mutu di lapangan.  Rumah sakit yang sedang dalam pembangunan saat ini adalah Gedung Graha 2 RSI Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketidaksesuaian mutu yang paling banyak terjadi pada pekerjaan arsitektur, mengetahui faktor utama penyebab ketidaksesuaian mutu pada pekerjaan arsitektur dan mengetahui tindak lanjut perbaikan ketidaksesuaian mutu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Statistical Process Control (SPC). Hasil dari penelitian selama 30 hari diperoleh bahwa, pekerjaan keramik dan plafon menjadi pekerjaan yang paling banyak terdapat cacat. Jumlah pekerjaan keramik sebanyak 68 temuan cacat, dengan presentase sebesar 45.95% dan pekerjaan plafon sebanyak 60 temuan cacat, dengan presentase sebesar 40.54. Penyebab utama yang mempengaruhi ketidaksesuaian mutu adalah pekerja. Karena pekerja kurang mendapat pengawasan dengan baik dan tidak diberi rewards. 

        Indonesia has carried out a lot of equitable infrastructure development to realize people's welfare. One of the infrastructure built is a hospital building. The hospital is a building that requires maximum quality of work. Therefore it is necessary to apply quality control in order to achieve the desired quality. But in the process there are problems and quality discrepancies in the field. The hospital currently under construction is the Graha 2 Building, RSI Surabaya. This study aims to determine the most common quality discrepancies in architectural work, to identify the main factors causing quality discrepancies in architectural work and to find out the follow-up actions to improve quality discrepancies. The method used in this research is Statistical Process Control (SPC). The results of the 30-day study found that ceramic and ceiling work had the most defects. The number of ceramic work found 68 defects, with a percentage of 45.95% and the ceiling work found 60 defects, with a percentage of 40.54. The main cause affecting quality non-conformance is workers. Because workers are not properly supervised and are not given rewards.