Tesis ini difokuskan pada peran feminisme radikal dan pengalihan gender dalam Princess Mononoke oleh Hayao Miyazaki. Analisis dibagi pada dua masalah utama. Yang pertama berbicara tentang budaya yang terkait dengan masalah dalam feminisme radikal. Yang kedua berbicara tentang peran peralihan gender, di mana para perempuan mengubah peran mereka dalam berbagai cara termasuk di dalam pekerjaan. Tesis ini menganalisis bagaimana seorang wanita di Irontown bernama Lady Eboshi dapat membuat banyak perbedaan untuk mencapai kesetaraan gender. Dia mematahkan budaya tradisional di mana wanita tidak bisa melakukan banyak hal seperti pria. Dia mengubah stereotip dan pandangan orang-orang ketika dia membuat para wanita di Irontown menjadi berani dan tangguh seperti dia. Data diambil dari film Princess Mononoke oleh Hayao Miyazaki dalam bentuk dialog, kutipan, frasa, dan deskripsi. Analisis ini menggunakan feminisme radikal dan teori gender di mana itu terkait dengan Lady Eboshi dan para wanita di Irontown. Feminisme mendukung analisis karakter perempuan karena juga dijelaskan masyarakat di era di mana mereka dipandang sebagai gender yang lebih lemah dan tidak dapat mencapai kesetaraan dalam berbagai cara. Di era Jepang, wanita dipandang sebagai gender yang lemah dan tidak mampu melakukan banyak pekerjaan selain menjadi ibu rumah tangga atau bekerja di bawah penindasan pria. Lady Eboshi menentang dan menyangkal budaya serta stereotip dalam masyarakat di mana ia dapat melakukan banyak hal termasuk menjadi pemimpin Irontown. Untuk mencapai kesetaraan gender, ia menjadi berani dan tangguh di mana ia menunjukkan maskulinitasnya sehingga juga memengaruhi wanita yang dibawanya ke Irontown. Princess Mononoke menunjukkan bahwa wanita dan pria sama-sama sama meskipun jenis kelamin dan sifat biologisnya diberikan kepada mereka. Pria kebanyakan mendominasi dalam banyak hal, tetapi Lady Eboshi membuat wanita termasuk dirinya menjadi gender unggul. Feminisme radikal memengaruhi Lady Eboshi untuk menjadi pemimpin dan menghancurkan budaya tradisional Jepang.
This thesis focused on radical feminism and gender switching roles in Princess Mononoke by Hayao Miyazaki. The analysis is divided on two main problems. The first one talks about the culture which it is related to the issue in radical feminism. The second one talks about gender switching roles, where the women switching their roles in various ways including in the work. This thesis analyzes how a woman in Irontown named Lady Eboshi can make many differences in order to achieve gender equality. She broke the traditional culture where women cannot do many things like men. She changed the stereotypes and the views of people when she made the women of Irontown became fearless and tough like her. The data are taken from a movie Princess Mononoke by Hayao Miyazaki in the form of dialogues, quotations, phrases, and description. The analysis used radical feminism and gender theory where it is related to Lady Eboshi and the women of Irontown. Feminism is supporting the analysis of the women characters because it is also explained the society in that era where they are seen as the weaker gender and cannot achieve the equality in various ways. In Japanese era, women are seen as the gender who is weak and not able do many works beside being a housewives or work under men’s oppression. Lady Eboshi resist and deny the culture as well as the stereotype in society where she able to do many things including being the leader of Irontown. To achieve the gender equality, she became fearless and tough where she showed her masculinity then it is also affected the women she brought to Irontown. Princess Mononoke showed that women and men are equally the same despite their gender and biological traits given to them. Men mostly dominate in many things, but Lady Eboshi made the women including herself became the superior gender. The Radical Feminism influences Lady Eboshi to become a leader and breaking the traditional culture of Japanese era.
Keywords: Feminism, Radical Feminism, Patriarchal and, Japanese Era.