PERKEMBANGAN PEDAGANG AYAM PASAR PORONG TAHUN 2008-2020

DEVELOPMENT OF PORONG CHICKEN TRADERS IN 2008-2020

ABSTRAK

Pasar tradisional memiliki sebuah kedudukan penting sebagai tempat interaksi sosial dan ekonomi masyarakat. Salah satu pasar yang menarik untuk diteliti adalah pasar porong sidoarjo karena sejarah dan pola sosial ekonomi di dalamnya. Penelitian ini penulis fokuskan untuk mengungkap konflik yang terjadi pada pedagang ayam pada tahun 2008 hingga 2020. Latar belakang yang ada menghantarkan penulis untuk mengkaji terkait dengan kondisi perkembangan pedagang ayam di Pasar Porong antara tahun 2008-2020. Hal ini dilakukan guna mengerti pola perubahan perdagangan yang terbentuk atas beberapa konflik yang telah dihadapi pedagang ayam khususnya agar tetap eksis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah. Hasil penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa terdapat dua interaksi sosial ekonomi yang dilakukan oleh pedagang ayam yakni pedagang dengan pedagang dan pedagang dengan konsumen. Selain itu, konflik yang dialami pedagang ayam juga berujung pada interaksi dengan pengelola pasar. Dalam penyelesaiannya ini pedagang ayam cenderung memiliki sikap menyerahkan penyelesaian konflik pada pihak pemerintah, sedangkan sebagai bentuk solidaritas sesekali ikut menyuarakan pendapat pada pengelola pasar melalui unjuk rasa. Dapat disimpulkan dalam penelitian ini hal yang membuat pedagang ayam di pasar porong tetap eksis dan bertahan adalah pola solidaritas yang terbentuk serta adanya pergantian pedagang dengan tingkat distribusi yang tinggi.

Kata Kunci : Interaksi sosial ekonomi, Pasar Porong, Pasar Tradisional, Pedagang Ayam

ABSTRACT

Traditional markets have an essential position as a place for the social and economic interaction of the community. One of the interesting markets to study is the Porong Sidoarjo market because of its history and socioeconomic pattern. This research is focused on revealing the conflicts that occurred among chicken traders from 2008 to 2020. The existing background led the authors to examine the conditions related to the development of chicken traders in the Porong Market between 2008-2020. This is done to understand the pattern of trade changes that are formed from several conflicts that have been faced by chicken traders, especially to continue to exist. This study uses historical research methods. The results of the research stated that there were two socio-economic interactions carried out by chicken traders, namely traders with traders and traders with consumers. In addition, the conflicts experienced by chicken traders also led to interactions with market managers. In this settlement, chicken traders tend to have the attitude of leaving conflict resolution to the government. At the same time, as a form of solidarity, they occasionally voice their opinions to market managers through demonstrations. It can be concluded in this study that what makes chicken traders in the Porong market still exist and survive is the pattern of solidarity that is formed and the change of traders with a high level of distribution.

Keywords: Socio-economic interaction, Porong Market, Traditional Market, Chicken Trade