KOHESI DAN KOHERENSI DALAM TIGA CERITA RAKYAT JEPANG DENGAN TEMA MUSIM SEMI
COHESION AND COHERENCE IN THREE JAPANESE FOLKLORE WITH THE THEME OF SPRING
Wacana merupakan satuan bahasa yang paling tinggi. Wacana memiliki dua unsur, yaitu unsur kohesi dan koherensi. Kedua unsur ini penting agar wacana dapat dipahami oleh pembaca. Wacana yang digunakan dalam penelitian ini adalah cerita rakyat Jepang dengan tema musim semi yang berjudul Momotarou, Hanasakajiiji, dan Kintarou. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kohesi dan koherensi dalam tiga cerita rakyat Jepang dengan tema musim semi yang berjudul Momotarou, Hanasakajiiji, dan Kintarou. Penelitian ini bersifat kualitatif dan menggunakan metode kualitatif. Untuk menjawab dua rumusan masalah menggunakan teori Halliday dan Hassan dalam Sumarlam (2008) dan Mulyana (2005). Pada penelitian ini ditemukan penanda kohesi sebanyak 28 data. Dari 28 data tersebut terdapat 23 data kohesi gramatikal dan 5 data kohesi leksikal. Kohesi gramatikal yang ditemukan antara lain referensi, substitusi, dan konjungsi. Referensi pada penelitian ini ditemukan 8 data meliputi referensi pronomina demonstratif dan referensi pronomina persona. Data kohesi gramatikal substitusi dalam penelitian ini ditemukan sebanyak 6 data yang terdiri dari substitusi frasa dan substitusi nomina. Kemudian konjungsi pada penelitian ini terdapat 9 data yang terdiri dari konjungsi yang menyatakan sebab akibat, deretan suatu perkara, dan penyangkalan. Kemudian ditemukan penanda koherensi sebanyak 5 data. Penanda hubungan koherensi yang ditemukan antara lain, 1 data hubungan sarana-hasil, 2 data hubungan sebab-akibat, 1 data hubungan latar-kesimpulan, dan 1 data hubungan syarat-hasil.
Kata kunci: Wacana, Kohesi, Koherensi
Discourse is the most high-leveled object in unit of language. Discourse has two elements consist of cohesion and coherence. These two elements is important so the discourse can be understood by the reader. The discourse used in this research is Spring themed Japanese tales titled Momotarou, Hanasakajiji, and Kintarou. The research aims to describe the cohesion and coherence in those three Spring themed Japanese tales titled Momotarou, Hanasakajiji, and Kintarou. This research is qualitative and use qualitative methods. The theory used to answer two formulation of the problem in this research is Halliday's and Hassan's in Sumarlam (2008) and Mulyana's theory (2005). In this research 28 marks of cohesion found. In those 28 data consist of 23 data of grammatical cohesion and 5 data of lexical cohesion. Kind of grammatical cohesion found in the research is reference, substitution, and conjunctions. Reference in this research is 8 data including demonstrative pronoun reference and persona pronoun reference. Substitution grammatical cohesion found in this research is about 6 data consists of phrase substitution and noun substitution. Conjunction found in this research is 9 data consists of conjunctions that state the cause and effect, row of a case, and denial. Lexical cohesions found in this research are 5 data. Then about 5 data of marker of coherence found. In those 5 data, there are 1 data of means-result relation, 2 data of causal relations, 1 data of background-conclusion relations, 1 data of terms-results relation.
Keyword: Discourse, Cohesion, Coherence