Perkembangan Kesenian Sandur Manduro Dari Budaya Seremonial Menjadi Budaya Market Di Kabupaten Jombang Pada Tahun 2005-2022

Development Of Sandur Manduro Art From Ceremonial Culture To Market Culture In Jombang District In 2005-20022

Kesenian sandur manduro merupakan kesenian tradisional yang berasal dari masyarakat yang mendiami Desa Manduro Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang. Penyajian kesenian ini biasa dilakukan pada acara hajatan seperti sedekah desa, ruwatan, dan acara nazar. Kesenian sandur manduro memiliki beragam keunikan yang disebabkan oleh latar belakang masyarakat. Keunikan yang ada di dalam kesenian sandur manduro mampu membuat kesenian ini diakui sebagai salah satu Warisan Budaya Tak benda (WBTb) oleh pemerintah pusat. Akan tetapi, di dalam perkembangannya, penulis menemukan adanya pola perubahan yang terjadi di dalam kesenian sandur manduro yang awalnya berada dalam lingkup budaya seremonial lalu berubah menjadi budaya market. Rumusan permasalahan yang digunakan di dalam penelitian ini terdiri atas: 1) Mengapa terjadi perubahan dalam kesenian sandur manduro yang semula berada dalam lingkup budaya seremonial menjadi berada dalam lingkup budaya market; 2) Bagaimana proses perkembangan kesenian sandur manduro dari budaya seremonial menjadi budaya market. Kemudian, metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian sejarah yang terdiri atas: 1) Heuristik; 2) Kritik sumber; 3) Intrepretasi; dan 4) Historiografi.

Berdasar pada hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penyebab dari adanya perkembangan dalam kesenian sandur manduro ialah karena adanya status WBTB yang diberikan oleh pemerintah pusat untuk kesenian sandur manduro. Secara tidak langsung, usaha pelestarian budaya yang dilakukan oleh pemerintah di daerah telah membawa kesenian sandur manduro berubah menjadi budaya market yang ditandai dengan ketiadaan unsur-unsur budaya seremonial. Beberapa perubahan tersebut dapat dilihat baik melalui segi fisik dan non-fisik dalam kesenian. Segi fisik yang dapat memberikan indikasi perubahan ialah tata kelola panggung untuk pementasan, penggunaan topeng, dan tata pola susunan pentas. Sedangkan dari segi non-fisik, perubahan tersebut dapat diketahui dari berubahnya makna spiritual, durasi pementasan, serta tujuan pementasan kesenian sandur manduro.

Kata Kunci : Kesenian Sandur Manduro, Budaya Market, Perkembangan Budaya