Kajian Yuridis Lex Sportiva Terhadap Pemidanaan Pemain Sepak Bola
Juridical Study Lex Sportiva's on the Criminalization of Football Players
Perkara kekerasaan dalam pertandingan sepakbola PSAP Sigli vs Aceh United yang berujung dijatuhkannya vonis Pengadilan Negeri Banda Aceh terhadap ketiga pemain PSAP Sigli menyebabkan ketidakpastian dalam penanganan perkara yang terjadi didalam pertandingan sepak bola yang dinaungi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) karena Komisi Disiplin sebagai badan peradilan yang ditentukan oleh PSSI juga sudah memberikan sanksi disiplin yang berupa skorsing larangan bertanding terhadap ketiga pemain PSAP Sigli. PSSI sebagai federasi sepak bola Indonesia mempunyai aturan yang mengatur tentang sistem peradilannya sendiri berdasarkan statuta PSSI yang juga merupakan ratifikasi dari statuta International Federation of Football Association (FIFA) yang disebut dengan lex sportiva dalam menyelesaikan perkara sepak bola nasional. Namun, Asas teritorial serta Hukum Pidana sebagai hukum publik juga menjadi dasar penerapan sanksi pidana atas perkara ini.
Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis keberlakuan lex sportiva dalam penanganan perkara kekerasan yang terjadi dalam pertandingan sepak bola dan untuk menganalisis pengaturan yang digunakan dalam penanganan perkara kekerasan yang terjadi dalam pertandingan sepak bola. Penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan, pendekatan kasus, dan pendekatan konseptual.
Hasil penelitian dan pembahasan ini menunjukkan bahwa lex sportiva tidak dapat diberlakukan dalam penanganan perkara kekerasan yang terjadi di pertandingan sepakbola) karena kekerasan yang terjadi di pertandingan sepakbola memenuhi unsur-unsur tindak pidana pengeroyokan, sehingga berdasarkan Asas Teritorial serta karena sifat memaksa yang dimiliki oleh hukum pidana, maka KUHP yang dipakai dalam penanganan perkara kekerasan di pertandingan sepak bola tanpa menghilangkan hukuman administratif yang berupa skorsing larangan bertanding terhadap pemain sepak bola melalui Statuta PSSI.
The case of violence in the PSAP Sigli vs Aceh United football match which resulted in the Banda Aceh District Court's verdict against the three PSAP Sigli players causing uncertainty in the handling of cases that occurred in the football match which was shaded by the All-Indonesian Football Association (PSSI) because the Disciplinary Commission as a judicial body determined by PSSI has also given disciplinary sanctions in the form of suspensions from playing matches against the three PSAP Sigli players. PSSI as an Indonesian football federation has rules governing its own judicial system based on the PSSI statute which is also the ratification of the statute of the International Federation of Football Association (FIFA) called lex sportiva in resolving national football cases. However, the territorial principle and criminal law as public law are also the basis for the application of criminal sanctions in this case.
The purpose of this study is to analyze the applicability of lex sportiva in handling cases of violence that occur in football matches and to analyze the arrangements used in handling cases of violence that occur in football matches. This research is a normative juridical research using a statutory approach, a case approach, and a conceptual approach.
The results of this study and discussion indicate that lex sportiva cannot be applied in handling cases of violence that occur in football matches) because violence that occurs in football matches meets the elements of a criminal act of beating, so that it is based on the Territorial Principle and because of the coercive nature of criminal law. , then the Criminal Code which is used in handling cases of violence in football matches without eliminating administrative penalties in the form of suspensions from playing matches against football players through the PSSI Statute.