PERANCANGAN BUKU BATIK SEKARDANGAN SEBAGAI MEDIA PELESTARIAN BUDAYA KABUPATEN SIDOARJO
DESIGNING BOOK OF BATIK SEKARDANGAN AS A MEDIA OF CULTURE PRESERVATION IN SIDOARJO
Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang telah diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang kita. Batik Sekardangan adalah ragam batik Indonesia yang menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Sidoarjo dengan ciri khas dan keorisinilan motif yang dihasilkan. Namun, kini Batik Sekardangan telah kehilangan eksistensinya. Perajin batik Sekardangan hanya tersisa seorang saja dan tidak ada regenerasi pembatik Sekardangan lagi. Sumber daya manusia batik Sekardangan yang sudah tidak mumpuni untuk terus bersaing dengan pesatnya trend dan permintaan pasar semakin memperburuk keadaan ini. Buku adalah media yang dirancang untuk mendokumentasikan ragam karya batik Sekardangan dengan motif-motif khasnya. Metode penelitian yang digunakan dalam perancancangan ini adalah kualitatif-deskriptif dengan mengumpulkan data primer berupa observasi lapangan, dokumentasi, wawancara dengan perajin batik Sekardangan dan tokoh-tokoh terkait, dan juga data sekunder dari berbagai sumber literatur. Selain itu juga dilakukan analisis eksisting untuk mengkomparasikan buku sejenis yang sudah ada dengan buku yang akan dirancang dan analisis triangulasi untuk mendapatkan data yang akurat. Data yang akurat kemudian diolah menjadi konten dalam buku cetak yang berjudul Batik Sekardangan: Mahkota Terakhir Kota Deltayang memuat sejarah dan ragam motif batik Sekardangan.Buku divalidasi dari sisi materi dan desain oleh ahli menggunakan skala Likert 1-4 dan mendapatkan poin 3,4 dengan persentase kelayakan sebesar 85% sangat baik.
Keywords: Buku, Kain Batik, Pelestarian Budaya
Batik is an Indonesian cultural heritage that has been passed down from generation to generation by our ancestors. Batik Sekardangan is a variety of Indonesian batik which is the pride of the people of Sidoarjo Regency with the distinctive characteristics and originality of the resulting motifs. However, now Sekardangan Batik has lost its existence. There is only one batik craftsman left in Sekardangan and there is no regeneration of the Sekardangan batik anymore. Sekardangan batik's human resources which are no longer qualified to continue to compete with the rapid trend and market demand are exacerbating this situation. Books are the media chosen to document the various Sekardangan batik works with their distinctive motifs. The research method used in this design is qualitative-descriptive by collecting primary data in the form of field observations, documentation, interviews with Sekardangan batik craftsmen and related figures, as well as secondary data from various literature sources. In addition, an existing analysis was also carried out to compare existing similar books with the book to be designed and triangulation analysis to obtain accurate data. The accurate data is then processed into content in a printed book entitled Batik Sekardangan: Mahkota Terakhir Kota Delta which contains the history and variety of Sekardangan batik motifs. The book was validated in terms of material and design by experts using a Likert scale of 1-4 and got a point of 3.4 with a feasibility percentage of 85% very good.
Keywords: Book, Batik, Preservation of Cultural Heritage