Profil Berpikir Kritis Siswa Sekolah Menengah Pertama dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Numerasi sesuai Asesmen Kompetensi Minimum Ditinjau dari Perbedaan Gender

Profile of Junior High School Student’s Critical Thinking in Solving Numeracy Literacy Problems that appropriate with Minimum Competency Assessment in terms of Gender Differences.

Berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah merupakan berpikir dengan pertimbangan reflektif serta melalui proses interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, eksplanasi dan regulasi diri dalam menyelesaikan masalah. Dalam pembelajaran, seorang siswa perlu berpikir kritis dalam menyelesaikan sebuah masalah, tak terkecuali masalah literasi numerasi sesuai Asesmen Kompetensi Minimum. Kemampuan berpikir kritis yang berbeda pada siswa laki-laki dan perempuan, perlu diketahui untuk dapat mengetahui pembelajaran yang tepat.    

       Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil berpikir kritis siswa SMP dalam menyelesaikan masalah literasi numerasi sesuai Asesmen Kompetensi Minimum. Masalah literasi numerasi dalam penelitian ini dibatasi pada konten domain data dengan materi modus, median dan mean, pada level kognitif penalaran serta pada konteks personal, sosial budaya dan saintifik ekstra.

       Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes Bem Sex Role Inventory, tes kemampuan matematika, tugas pemecahan masalah dan pedoman wawancara. Subjek penelitian terdiri dari dua siswa kelas VIII SMP dengan gender laki-laki maskulin dan perempuan feminin. Pengambilan subjek penelitian ini tidak melihat kemampuan matematika secara spesifik, tetapi lebih menitikberatkan pada masing-masing kecenderungan gender maskulin dan feminin. Namun, aspek akademis kedua subjek penelitian ini dipilih berdasarkan kemampuan matematika yang setara.

       Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil berpikir kritis siswa laki-laki maskulin dan siswa perempuan feminin terdapat perbedaan dan persamaan. Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis siswa laki-laki maskulin memenuhi semua indikator berpikir kritis serta melakukan pertimbangan reflektif dalam menyelesaikan ketiga masalah literasi numerasi. Sedangkan berpikir kritis siswa perempuan feminin memenuhi semua indikator berpikir kritis dalam menyelesaikan ketiga masalah, kecuali pada indikator analisis. Selain itu juga, siswa perempuan feminin melakukan pertimbangan reflektif dalam menyelesaikan masalah kecuali pada masalah literasi numerasi dengan konteks saintifik ekstra, level kognitif penalaran, konten domain data dan materi modus. Pada strategi penyelesaian masalah, siswa laki-laki maskulin dan siswa perempuan feminin memiliki cara yang berbeda.  Dalam mengungkapkan penyelesaian masalah dalam lembar pekerjaan, siswa laki-laki maskulin cenderung singkat yakni tertulis hasil akhir dan proses perhitungan saja sedangkan siswa perempuan feminin cenderung utuh yakni tertulis dari apa yang diketahui hingga pada kesimpulan.

Kata-kata Kunci : Berpikir Kritis, Laki-laki Maskulin, Perempuan Feminin, Masalah Literasi Numerasi, Asesmen Kompetensi Minimum. 

Critical thinking in problems solving is thinking with reflective considerations and through a process of interpretation, analysis, evaluation, inference, explanation and self-regulation in problems solving. In learning, a student needs to think critically in solving a problem, including the problem of numeracy literacy that appropriate with Minimum Competency Assessment. The different critical thinking abilities of male and female students need to be known in order to know the right learning.

        This research aimed to describe the critical thinking profiles of junior high school students in solving numeracy literacy problems that appropriate with Minimum Competency Assessment. The problem of numeracy literacy in this research is limited to the data domain content with the modus, median and mean theory, at the cognitive level of reasoning, and also at the personal, socio-cultural and extra scientific contexts.     

       This research used descriptive research with a qualitative approach. The Data collection in this research used the Bem Sex Role Inventory test, math ability tests, problem solving assignments and interview guidelines. The subjects of this research consisted of two students of  8^th grade in junior high school with masculine male and feminine female gender. The subject of this research did not look mathematical ability specifically, but focused more on each of the masculine and feminine gender tendencies. However, the academic aspects of the subjects were chosen based on their equivalent mathematical abilities.

       The results showed that the profiles of masculine male and feminine female students’s critical thinking had differences and similarities. In this case, it can be concluded that the critical thinking of masculine male student fulfills all indicators of critical thinking and makes reflective consideration in solving the three numeracy literacy problems. Meanwhile, the critical thinking of feminine female student fulfills all indicators of critical thinking in solving the three problems, except for the analysis indicator. In addition, feminine female student perform reflective consideration in solving problems except for numeracy literacy problems with extra scientific contexts, cognitive levels of reasoning, data domain content and modus theory. In the problem solving strategy, masculine male and feminine female students have different ways. In expressing problem solving in worksheets, masculine male student tends to be shorter, writes down the solution only in the final results and calculation process, while feminine female student tends to be intact, writes down the solution from what is known to the conclusion.

Keywords : Critical Thinking, Masculine Male, Feminin Female, Numeracy Literacy Problems, Minimum Competency Assessment.