PENGARUH JUMLAH CROSSLINKER PADA SINTESIS MOLECULARLY IMPRINTED POLYMER (MIP) TERHADAP KEMAMPUAN ADSORPSI KLORAMFENIKOL 

THE EFFECT OF CROSSLINKER AMOUNT ON THE SYNTHESIS OF MOLECULARLY IMPRINTED POLYMER (MIP) TOWARD ADSORPTION CAPABILITY OF CLORAMPHENICOL

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi jumlah crosslinker terhadap kemampuan adsorpsi Molecularly Imprinted Polymer (MIP)-Kloramfenikol (CAP) yang dianalisis menggunakan instrumen High-Performance Liquid Chromatography (HPLC) dan mengidentifikasi gugus fungsional –NO₂ pada polimer dengan variasi jumlah crosslinker terbaik menggunakaan instrumen Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). Dalam penelitian ini, MIP disintesis dengan menggunakan CAP sebagai template, etilen glikol dimetakrilat (EGDMA) sebagai crosslinker, asam metakrilat (MAA) sebagai monomer, benzoil peroksida (BPO) sebagai inisiator, dan asetonitril sebagai porogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi jumlah crosslinker mempengaruhi kemampuan adsorpsi MIP dengan komposisi antara CAP: MAA: EGDMA yaitu 1:3:18 menghasilkan kemampuan adsorpsi terbesar yakni 2,2 mg/g dengan persen ekstraksi sebesar 66,11%. Hasil identifikasi gugus fungsional dengan FTIR menunjukkan bahwa NIP terdapat gugus –NO₂ pada bilangan gelombang 1524,27 cm­­^-1 sedangkan pada MIP tidak terdeteksi gugus –NO₂ karena sebagian besar CAP telah berhasil diekstrak, serta PB yang dibuat sebagai polimer kontrol tanpa penambahan template CAP.

Kata kunci : Kloramfenikol, Molecularly Imprinted Polymer, Crosslinker, Kemampuan Adsorpsi

Abstract. This study aims to determine the effect of variations in the amount of crosslinker on the adsorption capability of Molecularly Imprinted Polymer (MIP)-Chloramphenicol (CAP) which was analyzed using the High-Performance Liquid Chromatography (HPLC) instrument and identify the –NO₂ functional group in the polymer with the best variation in the amount of crosslinker using the instrument. Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). In this study, MIP was synthesized using CAP as a template, ethylene glycol dimethacrylate (EGDMA) as a crosslinker, methacrylic acid (MAA) as a monomer, benzoyl peroxide (BPO) as an initiator, and acetonitrile as a porogen. The results showed that the variation in the number of crosslinkers affected the adsorption capability of MIP with the composition between CAP: MAA: EGDMA, namely 1:3:18, resulting in the largest adsorption capability of 2,2 mg/g with an extraction percentage of 66.11%. The results of functional group identification with FTIR showed that NIP contained –NO₂ group at wave number 1524.27 cm­­^-1 while in MIP no –NO₂ group was detected because most of the CAP had been extracted, and PB was made as a control polymer without adding template CAP.

Keywords: Chloramphenicol, Molecularly Imprinted Polymer, Crosslinker, Adsorption Capability