PERANAN SANGGAR SENI DHARMA BUDAYA DALAM PERKEMBANGAN SENI TARI DI KOTA PASURUAN
THE ROLE OF SANGGAR ART DHARMA CULTURE IN THE DEVELOPMENT OF DANCE ART IN PASURUAN CITY
Sanggar Seni Dharma Budaya merupakan sanggar yang mampu menggerakkan sanggar-sanggar lain di Kota Pasuruan. Berbagai kegiatan pelatihan diprogramkan untuk membantu pelatih-pelatih sanggar dan juga guru- guru di Kota Pasuruan, sehingga perkembangan kehidupan seni khususnya seni tari mulai tahun 1981 semakin berkembang hingga saat ini. Atas dasar inilah peneliti terdorong untuk mengkaji lebih dalam mengenai Peranan Sanggar Seni Dharma Budaya dalam Perkembangan Seni Tari di Kota Pasuruan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana profil Sanggar Seni Dharma Budaya, (2) Bagaimana perkembangan seni tari di Kota Pasuruan, (3) Bagaimana peranan Sanggar Seni Dharma Budaya dalam Perkembangan Seni Tari di Kota Pasuruan. Dalam membahas ketiga permasalahan tersebut, peneliti menggunakan teori perkembangan dan teori peranan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan peneliti yaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh melalui wawancara dengan narasumber. Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini berupa dokumen terkait dengan Sanggar.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, studi dokumen, dan pendokumentasian. Teknik analisis data dilakukan dengan tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk validitas data, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasiteknik.
Hasil penelitian dan pembahasan menujukkan bahwa Sanggar Seni Dharma Budaya merupakan sanggar yang dibangun dan diketuai oleh Suparmin mulai tahun 1981. Dari program-program yang telah dilaksanakan, telah menjadikan sanggar ini produktif dalam menghasilkan karya tari dan mencetak penari yang berkualitas. Seni tari di Kota Pasuruan telah mengalami perkembangan secaraevolusi. Secara kualitas, seni tari di Kota Pasuruan telah berkembang menjadi semakin bagus ditinjau dari prestasinya baik di tingkat regional, nasional dan internasional. Perkembangan ini dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal Sanggar berasal dari sumber daya manusia yang berkompeten dan berkualitas baik. Faktor eksternal Sanggar berasal dari relasi yang cukup luas dari Suparmin dan Parrisca.Hal ini membuktikan perkembangan seni tari di Kota Pasuruan tidak terlepas dari peranan Sanggar Seni Dharma Budaya yaitu sebagai pengembang, sebagai fasilitator, sebagai motivator organisasi, dan sebagai mitra kerjasama. Peran Sanggar sebagai pengembang ditunjukkan dengan adanya pemberdayaan anggota sanggar untuk meningkatkan kualitas serta dapat dilihat dari karya-karya yang telah diciptakan. Peran Sanggar sebagai fasilitator ditunjukkan dengan membantu siapapun yang membutuhkan bantuan, informasi, nasihat untuk membuat karya. Peran Sanggar sebagai motivator organisasi ditunjukkan dengan memberikan banyak dorongan positif kepada anggota sanggar. Peran Sanggar sebagai mitra kerjasama ditunjukkan dengan melakukan kerjasama dengan organisasi lain yaitu berangkat dari pemberdayaan pegiat budaya se- Indonesia, sehingga dengan adanya timbal balik tersebut masing-masing pihak dapat berkembang lebih luas lagi.
Dengan demikian, simpulan dari penelitian ini yaitu Sanggar Seni Dharma Budaya telah memberikan kontribusi dan peranan yang penting dalam mendukung perkembangan kehidupan seni tari di Kota Pasuruan sehingga kesenian tradisional khususnya seni tari dapat dikenal secara luas baik di dalam maupun luar Kota Pasuruan.
Studio Art Dharma Culture is a studio which can trigger another studios in the Pasuruan. Various training activities are programmed to help the coaches and also teachers in Pasuruan City, so the development of the life of art, especially the art of dance began in 1981 growing to the present. Therefore, it encourages researchers to examine more deeply about the Role of the Art Studio of the Dharma Culture in the Development of the Art of Dance in the City of Pasuruan. The formulation of the problem in this research are (1) What is the profile of the Art gallery of Dharma Culture, (2) How was the development of the art of dance in Pasuruan city, (3) How the role of the Art Studio of the Dharma Culture in the Development of the Art of Dance in the City of Pasuruan. In discussing these problems, the researcher used the theory development and the role of theory. The method used in this research is qualitative descriptive. In this study, the researcher used primary and secondary data sources as the source of the data. The primary data source in this research is data obtained through interviews with resource persons. While the source of secondary data in this research in the form of documents related to the Studio. Data collection techniques is done by observation technique, interview, document study, and documentation. The technique of data analysis done with the stages of data reduction, data presentation and withdrawal of conclusion. For the validity of the data, the researcher uses triangulation source and triangulation techniques.
The results of research and discussion showed that the Art Studio Dharma Culture is a studio that was built and chaired by Suparmin began in 1981. Because of the programs that have been implemented, this studio productive in producing works of dance and the good quality of dancers. The art of dance in Pasuruan City had undergone evolutionary development. According to the quality, the art of dance in Pasuruan has grown to be increasingly good of his achievements both at the level of regional, national and international. This development are influenced by internal factors and external factors. Internal factors of the Studio come from the human resources who are competent and having good quality. External factors the Studio come from a pretty large relation of Suparmin and Parrisca. This proves the development of the art of dance in the Pasuruan city is not separated from the role of Sanggar Seni Dharma Budaya as a developer, as facilitators, as motivators of the organization, and as a cooperation partner. The role of the Studio as a developer indicated by the empowerment of the members of the studio to improve the quality which can be seen from the works that have been created. The role of the Studio as a facilitator is indicated to help anyone who needs help, information, advice to make the work. The role of the Studio as a motivator of the organization is shown to give a lot of positive encouragement to members of the studio. The role of the Studio as a partner of cooperation shown by the cooperation with other organizations that depart from the empowerment of the activist culture in Indonesia, so that with the reciprocal of the respective parties can widely developed.
Thus, the conclusion from this study is Studio Seni Dharma Budaya has been contributed and an important role in supporting the development of the life of the dance art in Pasuruan City so the traditional arts in particular the art of dance can be widely known both inside and outside the City of Pasuruan.