Digilib | Universitas Negeri Surabaya

Jenis Dokumen

Disertasi
Karya Akhir S1
Karya Akhir S2
Karya Akhir S3
Skripsi
Tesis
Tugas Akhir D3
Tugas Akhir D4

Fakultas

Ilmu Pendidikan
Bahasa & Seni
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Sosial & Politik
Hukum
Psikologi
Teknik
Ekonomika dan Bisnis
Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan
Vokasi
Pascasarjana

ANALISIS KONDISI RESAPAN AIR PADA SUB DAS BRANTAS KABUPATEN SIDOARJO MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

Kode Dokumen : 0038/FISH-PGEO/2022

Penulis Utama : BAHRUL RESQI MUBARROQ HERMAWAN

NIM Penulis Utama: 17040274028

Tahun : 2022

Judul ID :

ANALISIS KONDISI RESAPAN AIR PADA SUB DAS BRANTAS KABUPATEN SIDOARJO MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

Judul EN :

ANALYSIS OF WATER INSERVATION CONDITIONS IN BRANTAS SUB-DASTH, SIDOARJO REGENCY USING GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM

Sumber : UNESA - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - Jurusan S1 Pendidikan Geografi - 17040274028 - 2022

Jenis Dokumen : Skripsi

Abstrak ID :

Hidrologi merupakan ilmu yang mempelajari air yang ada di bumi. DAS atau Daerah Aliran Sungai merupakan satu kesatuan ruang yang didalamnya terdiri atas beberapa unsur abiotik maupun biotik dan aktifitas manusia yang saling berinteraksi satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan ekosistem. Masalah yang ada pada daerah penelitian yaitu banjir karena pada Desa Banjarsari, Desa Banjarpanji dan Desa Kedungbenteng di Kecamatan Tanggulangin tergenang lebih dari 20 hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) nilai koefesien C berdasarkan kondisi perubahan penggunaan lahan di Sub DAS Brantas Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2015 dan 2020. 2) Tingkat kekritisan resapan air di Sub DAS Brantas Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2020.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pengolahan data sekunder yang meliputi data penggunaan lahan, jenis tanah, curah hujan, kemiringan lereng, dan kerapatan vegetasi. Teknik analisis data untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan menggunakan perbedaan nilai koefisien aliran permukaan (C) pada penggunaan lahan 2015 dan 2020, sedangkan untuk mengetahui kondisi kekritisan resapan air meninjau dari besarnya infiltrasi alami yang terjadi pada beberapa parameter yang diolah menggunakan teknik overlay dalam sistem informasi geografi atau SIG.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa 1) adanya perbedaan nilai koefisien aliran permukaan (C) dari 0,267 tahun 2015 menjadi 0,305 pada tahun 2020. 2) Tingkat kekritisan resapan air tahun 2020 menunjukkan hasil baik seluas 22624.2 ha (29.7%), Normal alami seluas 588.59 ha (0.7%), Mulai kritis seluas 4017.8 ha (5.2%) dan Agak kritis seluas 48921.1 ha (64.2%).

Kata Kunci: Daerah Aliran Sungai, Koefisien Aliran Permukaan (C), Penggunaan lahan, Resapan air

Abstrak EN :

Hydrology is the study of water on earth. Watershed or watershed is a unit of space that consists of several abiotic and biotic elements and human activities that interact with each other so that it becomes a unity of ecosystems. The problem in the research area is flooding because Banjarsari Village, Banjarpanji Village, and Kedungbanteng Village in Tanggulangin District have been inundated for more 20 days. This study aims to find out 1) the value of coefesien C based on the conditions of land use change in Sub watershed Brantas Sidoarjo Regency in 2015 and 2020. 2) The level of criticalness of water catchment in Sub watershed Brantas Sidoarjo Regency in 2020.

This research is a quantitative descriptive type of research. The data collection technique in this study used secondary data processing that included land use data, soil type, rainfall, slope slope, and vegetation density. Data analysis techniques to determine land use changes using differences in the value of coefficient run off (C) in land use 2015 and 2020, while to find out the critical condition of water catchment reviewed the magnitude of natural infiltration that occurred on some parameters processed using overlay techniques in geographic information systems or GIS.

The results showed that 1) there was a difference in the value of the coefficient run off (C) from 0.267 in 2015 to 0.305 in 2020. 2) As for the results of water catchment conditions, good water infiltration conditions 22624.2 ha (29.7%), Natural normal 588.59 ha (0.7%), Critical point 4017.8 ha (5.2%) and Light critics 48921.1 ha (64.2%).

Keywords: Watershed, Coefficient run off (C), Land use, Water Catchment

Link Artikel

File Abstrak

File Lampiran