Performativitas Queer dan Orientasi Seksual dalam A Single Man Karya Christopher Isherwood
Queer Performativity and Sexual Orientation in Christopher Isherwood's A Single Man
Penelitian ini mengkaji performativitas dan orientasi seksual queer dalam novel berjudul A Single Man karya Christopher Isherwood. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengungkap tanda-tanda homoseksual oleh tokoh protagonis George. Studi deskriptif analitik digunakan untuk menganalisis bagaimana penulis mengkonstruksi hasrat seksual tokoh utama melalui berbagai peristiwa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat performativitas queer dan orientasi seksual tokoh utama sebagai entitas yang fleksibel dan tidak pasti sesuai dengan teori Butler, selain itu penulis menggunakan perspektif Sedgwick yang menjelaskan dan mendeskripsikan tentang seks, orientasi dan gender. Hasil penelitian menunjukkan beberapa gejala yang ada pada karakter George. Hidup dengan orientasi seksual yang berbeda yaitu bahwa dengan menjadi homoseksual bukanlah pekerjaan yang mudah jika lingkungan sekitar merupakan masyarakat heteroseksual. Keadaan tersebut dapat menimbulkan kebingungan dan response identitas berlebihan serta adanya kecemasan dalam menjalani hidup. Hal ini menunjukkan perilaku negatif terhadap kaum homoseksual dan menjauhkan mereka dari kemerdekaan individual dalam menjalankan jati diri dan hakikatnya. Penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada pembaca tentang seperti apa queer menjadi sebuah ide dalam penelitian sastra dan menjadi wawasan baru bagi pembaca yang tertarik untuk membahas psikologi homoseksualitas ataupun laki-laki gay.
This research examines the queer performativity and sexual orientation in a novel entitled A Single Man by Christopher Isherwood. The main purpose of this study is to reveal the signs of homosexuality by the protagonist George. The queer studies analytical perspective is used to analyze how the writer constructs the sexual desire of the main character through several events. The study aims to scrutiny the queer performativity and sexual orientation of the main character as a flexible and indeterminate entity exactly in accordance with Butler’s theory, besides, the writer uses Sedgwick’s perspective that explains and describes sexual orientation and gender. The result of the analysis shows some symptoms that exist in George’s character. Living with a different sexual orientation as homosexual is not an easy job when the surrounding is heterosexual society. The situation can create a confusion and over self-identity also an existence of life anxiety. This exhibits negative behavior towards homosexuals and excludes them from autonomous carrying out their identity and essence. This research can give the readers a deeper understanding of what the queer process idea in the field of literature or in the workplace, hence, this also can be a new idea for future readers who are interested in discussing homosexual or gay men’s psychology.