Berdasarkan penelitian dan wawancara di MTsN 3 Nganjuk terkait media pembelajaran dan kebutuhan siswa terhadap media pembelajaran itu sangatlah kurang. Dari sinilah pembelajaran menjadi monoton dan membosankan, dari semua masalah ini penulis membuat sebuah media pembelajaran yaitu media infografis.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah 1) Bagimana proses perancangan pembuatan media Infografis?; 2) Bagaimana proses implementasi media Infografis pada pelaksanaan pembelajaran?; dan 3) Bagaimana respon guru dan siswa terkait media Infografis?
Pengembangan media pembelajaran infografis ini menggunakan metode R&D dengan model pengembangan ADDIE Menggunakan metode pengambilan data berupa wawancara, pembagian kuisioner, observasi lapangan, serta dokumentasi guna mengabadikan kegiatan penelitian. Uji coba dilakukan terhadap 30 siswa kelas VII agar penelitian lebih mudah dan efektif. Data dianalisis dengan mereduksi data, menyajikan data, dan memberikan kesimpulan. Serta menguji kelayakan media oleh dua validator, yaitu ahli materi dan ahli media.
Dari rumusan masalah diatas, proses perancangan media infografis ini melalui tiga tahapan yaitu membuat desain infografis, kemuadian memvalidasi desain untuk di uji kelayakannya desain, kemudian ke tahap revisi desain agar lebih layak di implementasikan. Dari hasil validasi menurut ahli materi mencapai prosentase 94% termasuk kategori sangat baik, menurut ahli media mencapai prosentase 100% termasuk kategori sangat baik.
Proses implementasi Pada tahap ini penulis melakukan uji coba media yang sudah di validasi dengan memberikan angket respon kepada guru seni budaya beserta 30 lembar angket siswa kelas VII di MTsN 3 Nganjuk untuk mengetahui kelayakan media Infografis ini. Pengambilan data respon guru dan siswa ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada tanggal 11 dan 12 oktober 2023 secara tatap muka (offline). Sebelum di uji coba, media Infografis dicetak terlebih dahulu dengan ukuran 46 x 82 cm sebanyak 9 cetakan, dan juga diberi Code QR untuk di scan agar dapat di akses secara online.
Hasil penelitian menunjukkan dari angket respon guru pengampu mata pelajaran seni budaya MTsN 3 Nganjuk mencapai prosentase sangat baik yaitu 94%, yang artinya dengan adanya media Infografis ini sangat membantu pembelajaran seni budaya dan sangat cocok untuk diaktualisasikan. Dan Hasil dari respon siswa dengan prosentase sangat baik yaitu 97%, yang artinya dengan adanya media infografis ini siswa lebih aktif untuk berinteraksi terhadap guru. Hasil kesimpulan dari keseluruhan nilai prosentase dua validator ahli, respon guru dan siswa mencapai prosentase 97%, menyatakan bahwa media infografis ini sangat layak digunakan untuk pembelajaran di sekolah.
Kata kunci: Media Pembelajaran Infografis.
Based on research and interviews at MTsN 3 Nganjuk regarding learning media and students' needs for learning media are very lacking. This is where learning becomes monotonous and boring, from all these problems the author created a learning media, namely infographic media.
The formulation of the problem in this research is 1) What is the design process for making infographic media?; 2) What is the process of implementing infographic media in learning implementation?; and 3) How do teachers and students respond to Infographic media?
The development of this infographic learning media uses the R&D method with the ADDIE development model. It uses data collection methods in the form of interviews, distribution of questionnaires, field observations, and documentation to immortalize research activities. The trial was carried out on 30 class VII students to make research easier and more effective. Data is analyzed by reducing data, presenting data, and providing conclusions. As well as testing the suitability of the media by two validators, namely material experts and media experts.
From the problem formulation above, the infographic media design process goes through three stages, namely creating an infographic design, then validating the design to test the feasibility of the design, then moving on to the design revision stage so that it is more feasible to implement. From the validation results, according to material experts, the percentage reached 94%, including the very good category, according to media experts, the percentage reached 100%, including the very good category.
Implementation process At this stage the author carried out a media trial that had been validated by giving response questionnaires to arts and culture teachers along with 30 questionnaires for class VII students at MTsN 3 Nganjuk to determine the feasibility of this infographic media. Data collection on teacher and student responses was carried out for 2 days, namely on 11 and 12 October 2023, face to face (offline). Before being tested, Infographic media was first printed with a size of 46 x 82 cm in 9 prints, and also given a QR Code to be scanned so that it could be accessed online.
The results of the research show that from the questionnaire the responses of teachers teaching arts and culture subjects at MTsN 3 Nganjuk reached a very good percentage, namely 94%, which means that the presence of infographic media really helps learning arts and culture and is very suitable for actualization. And the results of the student response were a very good percentage, namely 97%, which means that with this infographic media students are more active in interacting with the teacher. The conclusion of the overall percentage value of two expert validators, teacher and student responses reached a percentage of 97%, stating that this infographic media is very suitable for use for learning in schools.
Keywords: Infographic Learning Media.