PENGARUH PENAMBAHAN ALUMINIUM SLAG DAN LGA (LAWELE GRANULAR ASPHALT) SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN BETON ASPAL LAPIS AUS (AC-WC)

EFFECT OF ADDITIONAL ALUMINUM SLAG AND LGA (LAWELE GRANULAR ASPHALT) AS FINE AGGREGATE SUBSTITUTIONAL MATERIALS IN AUS COATED ASPHALT CONCRETE (AC-WC)

Jalan jenis lapis perkerasan lentur (flexible pavements) dengan memakai aspal minyak sebagai bahan pengikat, direncanakan mempunyai umur rencana perkerasan yaitu berkisar antara 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun dan 20 tahun. Bertambahnya keperluan aspal dan agregat alam baik agregat kasar/agregat halus. Melonjaknya harga aspal minyak saat ini merujuk pada harga minyak dunia yang mencapai hingga lebih dari US$75 per barel, hal ini mengakibatkan harga aspal minyak turut naik secara signifikan. Maka dari itu untuk mengurangi penggunaan aspal minyak dapat digunakan produk aspal Buton yaitu LGA (Laweye Granular Asphalt).

Penelitian ini membahas tentang pengaruh penambahan aluminium slag dan LGA(Laweye Granular Asphalt) pada campuran beton aspal lapis aus (AC-WC) dengan indikator dari karakteristik marshall. Riset ini dilaksanakan secara eksperimen di laboratorium menggunakan kadar aspal yaitu 4.6%; 5.1%; 5.6%; 6.1%; dan 6.6% untuk memperoleh nilai kadar aspal optimum, lalu disubstitusi dengan kadar LGA sebesar 5,2% dan penambahan aluminium slag sebesar 2% sebagai filler.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa campuran beton lapis aus (AC-WC) dan LGA sebagai substitusi agregat halus dengan kadar aspal optimum yaitu 6.6%, memperoleh nilai stabilitas sebesar 1077 kg dan marshall quotient sebesar 426.54 kg/mm. Pengaruh substitusi LGA dalam campuran AC-WC ditinjau dari karakteristik marshall tidak memenuhi persyaratan untuk nilai VIM.

Kata Kunci: AC-WC, Laweye Granular Asphalt, Aluminium Slag, parameter Marshall,  Flow, Stabilitas.

Flexible pavements using asphalt as a binder are planned to have a pavement design life of 5 years, ten years, 15 years, and 20 years—the increasing need for asphalt and natural aggregate, both coarse aggregate and fine aggregate. The current increase in the price of oil asphalt stems from the rise in world oil prices to more than US$70 per barrel. As a result, the price of oil asphalt products has also increased significantly. Therefore, to reduce oil asphalt, Buton asphalt products, namely LGA (Laweye Granular Asphalt), can be used.

This study discusses the effect of adding aluminum slag and LGA (Laweye Granular Asphalt) to the mix of wear-coated asphalt concrete (AC-WC) with the parameters of marshall characteristics. The study was carried out experimentally in the laboratory with asphalt content, namely 4.6%, 5.1%, 5.6%, 6.1%, and 6.6% to find the optimum asphalt content value, then substituted with 2% LGA content and 2% aluminum slag addition. % as a filler.

The results of this study indicate that a mixture of worn concrete (AC-WC) and LGA as a substitute for fine aggregate with an optimum asphalt content of 6.6% obtained a stability value of 1077 kg and a marshall quotient of 426.54 kg/mm. The effect of LGA substitution in the AC-WC mixture regarding Marshall characteristics did not meet the specifications for VIM values.

Keywords: AC-WC, Laweye Granular Asphalt, Aluminum Slag, Marshall parameters, Flow, Stability.