Pemenuhan gizi pada anak usia dibawah lima tahun merupakan faktor yang harus diperhatikan
dalam menjaga kesehatan, karena balita merupakan masa perkembangan yang rentan
terhadap gizi. Kepedulian orang tua dan petugas Pusat Pelayanan Kesehatan
Masyarakat (PUSKESMAS) sangat diperlukan untuk memantau gizi balita. Oleh
karena itu diperlukan sebuah sistem yang dapat membantu mengelompokkan status
gizi balita. Sistem yang dirancang menggunakan metode KnA (kombinasi K-means dan Agglomerative Hierarchical Clustering) agar hasil clustering lebih baik dengan
menggabungkan kelebihan metode bottom-up
clustering (agglomerative) dan top-down
clustering (k-means). Penelitian ini
mencoba untuk mengelompokan data balita dari puskesmas Pulung Ponorogo dengan
jumlah 7336 data (testing 3641 dan learning 3695 data) dengan variable jenis
kelamin, umur, berat badan dan tinggi badan kedalam 4 cluster dari
masing-masing status gizi balita yaitu untuk BB/U terdiri dari 4 cluster BB
S.Krg, BB Krg, BB Normal, BB Lbh, 4 cluster TB/U yang terdiri dari S.Pendek,
Pendek, Normal, Tinggi dan BB/TB 4 cluster S.Kurus, Kurus, Normal dan Gemuk.
Pada penelitian ini metode KnA mampu dengan baik mengelompokan data balita
dalam jumlah yang besar. Dengan data learning sebanyak 3695 menghasilkan akurasi
sebesar BBU = 94%, TBU = 98%, dan BBTB = 93%. Dari hasil pengelompokan yang
dilakukan, selanjutnya akan digunakan untuk menentukan status gizi balita baik itu menurut BB/U, TB/U, dan BB/TB,
dimana masing-masing dilengkapi dengan solusi penanganan. Dari pengujian
dengan metode black-box secara
keseluruhan sistem ini sudah berjalan dengan baik, begitu juga dengan metode
kuisioner dan validasi status gizi, sistem yang dibuat sudah baik dan sesuai
dalam hal menentukan status gizi balita.
Kata Kunci— Data mining, Agglomerative
Hierarchical Clustering, K-Means, Status Gizi Balita.