Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kearifan lokal di Indonesia yang semakin pudar tergerus oleh perkembangan zaman. Kearifan lokal dapat bekerja sama dengan pendidikan agar tidak punah yaitu dengan cara menjadikan kearifan lokal sebagai sumber belajar. Gresik terkenal dengan kearifan lokal sarung tenun Wedani namun tidak semua peserta didik tahu bahwa sarung tenun adalah kearifan lokal Gresik. Sumber belajar matematika untuk peserta didik harus konkret, terkait dengan kehidupan sehari-hari dan dekat dengan lingkungan peserta didik maka kerajinan sarung tenun Wedani dapat digunakan sebagai sumber belajar dengan mengeksplorasi konsep matematika yang terkandung di dalamnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kerajinan sarung tenun Wedani mulai dari sejarah, proses produksi dan motif dari sarung tenun. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengeksplorasi konsep matematika yang terdapat pada proses produksi dan motif dari sarung tenun untuk dijadikan sebagai sumber belajar berbasis etnomatematika di Sekolah Dasar.
Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan juga angket dalam rangka mengetahui respon dari peserta didik dengan menggunakan instrumen pedoman wawancara, observasi dan angket. Kemudian setelah data terkumpul maka dilakukan teknik analisis data seperti reduksi data, penyajian data dan verifikasi data.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kerajinan sarung tenun Desa Wedani mengandung berbagai konsep matematika.Konsep tersebut dihubungkan dengan kompetensi dasar yang terdapat pada kurikulum 2013. Konsep matematika yang terdapat pada motif sarung antara lain membilang, menjumlahkan bilangan, perkalian, pecahan, geometri, pencerminan, rotasi dan hubungan antar garis. Konsep matematika yang terdapat pada proses produksi sarung tenun antara lain membilang, penjumlahan, perkalian, pembagian, pecahan, perbandingan, aproksimasi, satuan baku dan tidak baku, geometri dan rotasi bangun datar.
Kata kunci: Sarung tenun Wedani, Kearifan lokal, Sumber belajar, Etnomatematika
The background of this research because of local wisdom in Indonesia which is increasingly fading away from the times. Local wisdom can work together with education so that it does not become extinct by making local wisdom a source of learning. Gresik is famous for the local wisdom of Wedani woven sarong but not all students know that woven sarong is a local wisdom of Gresik. The source of learning mathematics for students must be concrete, related to daily life and close to the environment of the students so that the craft woven sarong of Wedani can be used as a source of learning by learning the mathematical concepts based on basic in elementary school
The purpose of this research is to study the craft woven sarong of Wedani starting from the history, production process and motifs of woven sarongs. In addition, this research also aims to discuss the mathematical concepts found in the production process and the motives of woven sarongs to be used as ethnomatematics-based learning resources in elementary schools.
Data collection techniques using observations, interviews and questionnaires in the framework of knowing the response of students by using the interview guide instrument, observation and questionnaire. Then after the data is collected, data using analysis techniques such as data reduction, data display and data verification.
The results of the research show that Craft woven sarong of Wedani Village use various mathematical concepts ranging from low class to high class. This concept is based on the 2013 curriculum. The mathematical concepts that exist in the sarong motif include numerating, summing numbers, multiplication, fractions, geometry, reflection, rotation and relations between lines. The mathematical concepts contained in the process of woven sarongs include numerals, addition, multiplication, division, fraction, placement, approximation, standard and non-standard units, geometry and flat up rotation.
Keywords: Woven sarong of Wedani, local wisdom, learning resources, ethnomatematics