Motif Otaku Nge-cosplay Pada Komunitas Cosura Surabaya
Otaku Motives Cosplaying in Surabaya's Cosura Community
Otaku merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menyebutkan seseorang yang terobsesi dengan sub kultur Jepang yang menjadikannya sebagai hobi. Dalam artian hobi yang sangat digemari atau terobsesi dengan budaya populer Jepang seperti anime, manga, games. Robot, action figure, cosplay dan lain sebagainya. Tentunya banyak motif yang mempengaruhi otaku melakukan tindakan tersebut. Motif merupakan sebuah dorongan yang berada didalam diri manusia ketika untuk berbuat sesuatu. Dimana setiap tindakan yang dilakukan oleh seseorang pasti memiliki motif yang berbeda-beda, tidak semua orang memiliki motif yang sama. Kegiatan cosplay ini merupakan kegiatan yang sangat digermari oleh banyak kalangan mulai dari anak-anak sampai dengan orang dewasa. Semakin maraknya kegiatan cosplay ini semakin banyak pula komunitas yang bermunculan diberbagai kota Besar, diantaranya di daerah Surabaya pada Komunitas Cosura Surabaya. Banyak hal yang mempengaruhi mengapa mereka melakukan tindakan tersebut, dan tentunya peneliti ingin mengetahui motif apa yang mebuat otaku ngecosplay yang terjadi pada Komunitas Cosura Surabaya. Metode yang digunakan menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi Alfred Schutz. Fenomenologi Alfred Shutz digunakan untuk mengkaji suatu fenomena yang didasari oleh motif tindakan yang dilakukan oleh anggota Komunitas Cosura Surabaya ketika nge-cosplay. Motif menurut Alfred Schutz dibagi menjadi dua yaitu because of motive (motif sebab/penyebab) dan in order to motive (motif tujuan). Hasil dalam penelitian ini motif otaku ngecosplay adalah karena didasari oleh pengalaman-pengalaman pernah dialaminya because of motive 1. Hobi, dimana cosplay merupakan kegiatan yang digemarinya 2. Mengikuti event, karena mengikuti event juga terdapat nilai dan harapan yang ingin dicapai dimasa yang akan datang. Sedangkan in order to motive yaitu 1. Ingin menyalurkan kreatifitas 2. Sebagai bentuk prestasi 3. Menjalin silahturahmi.
Otaku represents a term used to mention a person obsessed with Japanese subculture who makes it a hobby. In that sense hobbies that are deeply loved or obsessed with Japanese popular culture such as anime, manga, games. Robots, action figures, cosplay and others so on. Surely many motives affect otaku performing such acts. Motives are an impulse that lies within humans when it comes to doing things. Where every act performed by someone is bound to have different motives, not everyone has the same motives. This cosplay activity is an activity that many circles are excited about from children to adults. The more rampant this cosplay activity is, the more communities are emerging in the various cities of Besar, among them in the Surabaya area of the Surabaya Cosura Community. A lot of things affect why they do those actions, and of course researchers want to know what motive makes otaku necosplay happen to the Surabaya Cosura Community. The method used uses a qualitative method by using Alfred Schutz's phenomenological approach. Alfred Shutz's phenomenology was used to examine a phenomenon based on the motive for the actions performed by members of the Cosura Surabaya Community when playing. The motive according to Alfred Schutz is divided into two which are cause of motive (motive cause/cause) and in order to motive (destination motive). The result in this study is that the motive for otaku necosplay is because it is based on experiences that have been experienced because of motion 1. Hobbies, where cosplay is an activity he is looking for 2. Following the event, because attending the event also has values and expectations that will be achieved in the future. Whereas in order to motion is 1. Want to channel creativity 2. As a form of achievement 3. Establish silahturahmi