Dunia saat ini, khususnya Indonesia telah memasuki era industri 4.0, yaitu hampir kegiatan dilakukan secara digital. Pandemi covid-19 yang terjadi pada awal tahun 2020 telah mempercepat dunia dalam penggunaan teknologi digital tanpa batas, sehingga pembatasan pertemuan menyebabkan semakin sering digunakannya aplikasi pertemuan virtual, seperti zoom. E-notary berkembang mulai memikirkan syarat menghadap sebagai syarat formil pembuatan akta notariil yang dilakukan melalui video conference, seperti pengajuan akta notariil risalah RUPS di bawah tangan. Penelitian ini ingin menganalisis apakah penggunaan video conference dapat menggantikan syarat formil menghadap notaris oleh pihak pemohon akta notariil beserta akibat hukumnya. Penelitian normatif digunakan sebagai metode penelitian dengan pendekatan undang-undang dan konseptual. Sumber bahan hukum untuk melakukan analisis permasalahan yang diteliti, meliputi bahan hukum primer, sekunder, maupun non hukum.Pemilihan bahan hukum dilakukan dengan memilah bahan hukum sesuai permasalahan penelitian dan dianalisis menggunakan perskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interpretasi ekstensif menggambarkan menghadap video conference dapat menggantikan syarat formil menghadap notaris secara langsung atau konvensional untuk risalah RUPS di bawah tangan di akta notariilkan kepada notaris dan akibat hukum yang terjadi sama seperti akta notariil pada umumnya.

Kata Kunci: akta notariil, menghadap notaris, video conference.

The world, especially Indonesia has come to industrial era 4.0 which almost is activity is in digitally. Covid-19 pandemic that is happened into 2020 has made to world use the unlimited digital technology, so that almost all the meeting activity is in virtual like zoom. E-notary is starting to use facing of public notary as a requirements to make a notarial deed which is done by video conference such as informal treatise notary deed proposal. The purpose of this research is to analyze if the using of video conference can replace formal terms facing the notary by notarial deed applicant along with legal consequences. The normative research is use as research method with statutuary approach and conceptual. The source of legal material to analyze the problem in this research, including primer legal material, sekunder legal material, also non legal material. The selection of legal source is based on the problem as the research and is analyzed prescriptively. The result of the research describes that facing the notary by video conference could replace the formal term of facing the notary directly or conventional for informal treatise notary deed proposal along with legal consequences, such as notarial deed in generally.

Keywords: notarial deed, facing of public notary, video conference.