PELAKSANAAN PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN KELOMPOK TANI DI DESA SUMBERBENDO KECAMATAN BUBULAN KABUPATEN BOJONEGORO

IMPLEMENTATION OF AGRICULTURAL COUNSELING PROGRAM TO INCREASE FARMER GROUP INCOME IN SUMBERBENDO VILLAGE, BUBULAN DISTRICT, BOJONEGORO REGENCY

Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan program penyuluhan pertanian dengan pendekatan kolaboratif untuk meningkatkan pendapatan kelompok tani di Desa Sumberbendo Kecamatan Bubulan Kabupaten Bojonegoro. Desa Sumberbendo dipilih karena memiliki potensi pertanian yang cukup baik, namun masih terdapat kendala dalam mengelola pertanian secara efektif, terutama dalam hal pemasaran dan pengolahan hasil pertanian. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 3 orang. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini di antaranya ialah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan untuk keabsahan data dilakukan dengan kredibilitas, triangulasi, referential adequacy checks, member checks, transferabilitas. Hasil observasi menunjukkan bahwa penerapan praktik pertanian baru di Desa Sumberbendo menghadapi sejumlah kendala dan tantangan. Keterbatasan sumber daya, perubahan iklim, dan keterbatasan pengetahuan serta keterampilan menjadi faktor utama yang mempengaruhi kemampuan petani dalam ix menerapkan praktik baru. Program penyuluhan pertanian di Desa Sumberbendo, Kecamatan Bubulan, Kabupaten Bojonegoro, telah memberikan dampak yang positif terhadap pendapatan kelompok tani. Peningkatan pendapatan kelompok tani di Desa Sumberbendo merupakan hasil positif dari upaya program penyuluhan pertanian. Dampak ini memiliki implikasi yang lebih luas dalam pengembangan pertanian dan kesejahteraan masyarakat setempat

This study aims to provide an agricultural extension program with a collaborative approach to increase the income of farmer groups in Sumberbendo Village, Bubulan District, Bojonegoro Regency. Sumberbendo Village was chosen because it has quite good agricultural potential, but there are still obstacles in managing agriculture effectively, especially in terms of marketing and processing of agricultural products. Researchers used a descriptive qualitative approach. Data collection is done by interview, observation, and documentation. Informants in this study amounted to 3 people. Data analysis used in this study included data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. As for the validity of the data is done by credibility, triangulation, referential adequacy checks, member checks, transferability. The observation results show that the implementation of new agricultural practices in Sumberbendo Village faces a number of obstacles and challenges. Limited resources, climate change, and limited knowledge and skills are the main factors affecting the ability of farmers to implement new practices. The agricultural extension program in Sumberbendo Village, Bubulan District, Bojonegoro Regency, has had a positive xi impact on the income of farmer groups. The increase in the income of farmer groups in Sumberbendo Village is a positive result of the efforts of the agricultural extension program. This impact has wider implications for the development of agriculture and the welfare of local communities.