Bakteri Staphylococcus aureus
penyebab terjadinya infeksi yang disebabkan oleh luka sayat. Dibutuhkan salah
satu alternatif sebagai penyelesaian dari masalah infeksi, dengan menggunakan
obat sediaan gel berasal dari tanaman herbal.
Daun binahong diketahui memiliki kandungan senyawa kimia sebagai
antibakteri di antaranya flavonoid, saponin, alkaloid, tanin, steroid. Selain
itu dikombinasikan dengan nanopartikel perak dan kitosan yang mana bahan ini
berfungsi sebagai antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
karakteristik fisika dan kimia, mengetahui kandungan senyawa metabolit
sekunder, serta menguji aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus .
Evaluasi sediaan gel yang dilakukan yaitu pemeriksaan organoleptik,
homogenitas, daya sebar, pH, karakterisasi ekstrak daun binahong menggunakan
FTIR, karakterisasi nanopartikel perak-kitosan dengan PSA dan FTIR,
karakterisasi gel dengan FTIR. Pengujian aktivitas sediaan gel terhadap Staphylococcus
aureus menggunakan metode difusi agar. Gel memiliki karakteristik sifat
fisikakimia yang baik secara organoleptik yaitu transparan, tidak berbau
menyengat, dan tekstur semi solid, permukaan homogenitas, memiliki nilai daya
sebar 5,81-5,76, serta pH 4-6. Selain itu, daun binahong positif mengandung
flavonoid, tanin, steroid, alkaloid, dan saponin. Aktivitas antibakteri
ditunjukkan dengan terbentuknya diameter zona hambat dimana F0, F1, F2, F3, F4,
F5, F6, dan F7 secara berurutan mempunyai nilai diameter rata-rata 0 mm, 10,85
mm, 11,89 mm, 12,03 mm, 11,75 mm, 13,04 mm, 8,15 mm, dan 8,69 mm. Formulasi 1-5
termasuk dalam kategori kuat dan formulasi 6-7 termasuk dalam kategori sedang
dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus .
Kata Kunci : Luka, Daun binahong Anredera cordifolia (Tenore)
Steen, Gel, Staphylococcus
aureus