Penelitian ini bertujuan menganalisis praanggapan dalam Acara Najwa. Fokus penelitiannya meliputi proposisi praanggapan dan determinasi praanggapan tuturan konfirmasi dalam acara Mata Najwa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data penelitian berupa tuturan konfirmasi yang muncul dalam video acara Mata Najwa. Data tersebut bersumber dari pembawa acara sebagai penutur dalam wawancara yang dilakukan di acara Mata Najwa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah metode hermeneutika objektif dan metode analisis tujuan-cara. Untuk menentukan kesahihan data dilakukan triangulasi data dan diskusi teman sejawat.
Temuan hasil penelitian ini dapat disebutkan sebagai berikut. Pertama, pada tuturan konfirmasi dalam acara Mata Najwa, penutur memiliki praanggapan berupa (1) proposisi yang diyakini benar oleh penutur, (2) proposisi yang diyakini petutur juga benar, (3) proposisi yang diyakini penutur bahwa petutur pasti tahu P, dan (4) proposisi yang diyakini benar oleh keduanya (penutur maupun petutur). Kedua, determinasi praanggapan pada tuturan konfirmasi dalam acara Mata Najwa berupa pemanfaatan: (1) hubungan anaforis, dan (2) hubungan kataforis.
The research is aimed to analyze presuppositions at Mata Najwa. It focused on proposition of presuppositions and determination of presuppositions on confirmative utterance at television program Mata Najwa.
Qualitative approach is applied through the research. The obtained data are in type of confirmative utterances of the host which emerged from recorded Mata Najwa program. Observation is adequate methods to collect data, and being analyzed by objective hermeneutic and Goal-Path analysis method. Validation is made with triangular data and discussion among collogues.
The result shows that first, confirmative utterances at the Mata Najwa program are; (1) propositions that speaker believes that P, (2) propositions that addressee believes P, (3) propositions that speaker believes that his addressee recognizes that he is making these assumptions, and (4) propositions that both speaker and addressee believe P. Second, determinations of presupositions are utilized of (1) anaphoric relationship, and (2) cataphoric relationship.