Analisis Penggunaan Aizuchi Dalam Manga Karakai Jouzu no Moto Takagi-san Volume 1-2 Karya Souichirou Yamamoto dan Mifumi Inaba

Analysis of the Use of Aizuchi in the Manga Karakai Jouzu no Moto Takagi-san Volume 1-2 by Souichirou Yamamoto and Mifumi Inaba

Bahasa sangat penting untuk komunikasi. Bahasa yang digunakan dalam suatu masyarakat sangat dipengaruhi oleh budaya masyarakat itu sendiri sehingga mereka cenderung menerapkan suatu kebiasaan yang telah menjadi budaya mereka ketika berkomunikasi. Jepang adalah salah satunya, dimana masyarakatnya sering merespon dengan tuturan seperti［はい］ketika orang lain sedang berbicara atau di akhir percakapan. Budaya ini disebut dengan aizuchi. Penelitian ini menggunakan teori Horiguchi untuk menjawab rumusan masalah pertama yaitu bagaimana ragam bentuk aizuchi dan teori Saita Izumi untuk menjawab rumusan masalah kedua yaitu bagaimana penggunaan aizuchi berdasarkan situasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan ragam bentuk aizuchi dan penggunaan aizuchi berdasarkan situasi dalam manga berjudul Karakai Jouzu no Moto Takagi-san volume 1-2 karya Souichirou Yamamoto dan Mifumi Inaba dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan metode penelitian deskriptif. Hasil penelitian menemukan total 50 data mengenai ragam bentuk aizuchi dan penggunaan aizuchi berdasarkan situasi. Bentuk aizuchi yang paling banyak ditemukan adalah aizuchishi dengan jumlah 30 data. Sedangkan penggunaan aizuchi berdasarkan situasi yang paling banyak digunakan adalah untuk ekspresi atarashii jouhou wo ukeireru baai (ketika mendapatkan informasi baru) dengan jumlah 25 data.

Kata Kunci: Aizuchi, Budaya, Karakai Jouzu no Moto Takagi-san

Language is very important for communication. The language structure used in a society is strongly influenced by the culture of the society itself so that they tend to apply a habit that has become a culture when communicating. Japan is one of them, where people often respond with words like［はい］when the other person is talking or at the end of the conversation. This culture is called aizuchi. This study uses Horiguchi's theory to answer the first problem, namely how the variety of aizuchi forms and Saita Izumi's theory to answer the second problem, namely how aizuchi is used based on the situation. The purpose of this study is to describe the various forms of aizuchi and the use of aizuchi based on the situation in the manga entitled Karakai Jouzu no Moto Takagi-san volume 1-2 by Souichirou Yamamoto and Mifumi Inaba by using a qualitative research approach and descriptive research method. The results found a total of 50 data on the variety of aizuchi forms and the use of aizuchi based on the situation. The most common form of aizuchi is aizuchishi with 30 data. While the usage of aizuchi based on the situation is mostly used for the expression atarashii jouhou wo ukeireru baai (when acquiring new information) with 25 data.

Keywords: Aizuchi, Culture, Karakai Jouzu no Moto Takagi-san