Perkembangan
Industri Otomotif pada zaman sekarang lebih cenderung mengutamakan kenyamanan dan keamanan saat
berkendara di jalan. Untuk terwujudnya hal tersebut sangat dibutuhkan sistem
suspensi yang sangat baik untuk kendaraan tersebut. Sistem suspensi berfungsi
untuk meredam getaran dan meredam guncangan yang diterima kendaraan saat di jalan.
Mengetahui pengaruh proses laku panas tempering
terhadap baja pegas pada uji impact. Dan Mengetahui
pengaruh proses laku panas tempering terhadap
baja pegas pada uji bending.
Penelitian
ini dilakukan dengan memvariasikan suhu tempering 420˚C, 540˚C, dan 660˚C.
Benda kerja yang digunakan pada proses tempering adalah baja pegas baru mobil
kijang kapsul AISI 1095. Sesudah proses pemanasan dilakukan tahap selanjutnya,
benda kerja akan dilakukan pengujian kekuatan impact , dan bending. Standarisasi
pengujian Impactnya adalah ASTM
A370 . Dan Standarisasi
pengujian Bendingnya adalah ASTM E23-02.
Pada hasil pengujian impact baja pegas daun baru kekuatan impact maksimal, beban maksimal, dan
sudut semua spesimen yang mendapat perlakuan panas tempering menunjukan adanya penurunan, seperti yang terjadi pada
kekuatan impact maksimal variasi
temperatur tempering 420 ˚ C yaitu sebesar 0,00359 Mpa menurun sebesar 55,71%, variasi temperatur
540 ˚ C yaitu sebesar 0,00159 Mpa menurun sebesar 20,12%,
kemudian pada variasi 660°C yaitu
sebesar 0,00127 Mpa menurun sebesar 81,62% dari kekuatan impact maksimal raw material
sebesar 0,00691 Mpa. Pada hasil pengujian bending ,
baja pegas yang di beri perlakuan, nilai bending
pada material menunjukan penurunan, pada variasi temperatur tempering 420˚C yaitu sebesar 1057,50
Mpa menurun sebesar 4,79%, lalu variasi temperatur 540˚C yaitu sebesar 1006,88
Mpa menurun sebesar 13,4%, kemudian variasi temperature 660°C yaitu sebesar
871,88 Mpa atau menurun sebesar 28,24% dari kekerasan raw material sebesar
1215,00 Mpa.
Kata kunci: Tempering , AISI
1095, PegasDaun, Bending , Impact