PROSES BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA SMA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR
HIGH-LEVEL THINKING PROCESS OF HIGH SCHOOL STUDENTS IN SOLVING MATHEMATICS PROBLEMS BASED ON LEARNING STYLES
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir tingkat tinggi siswa dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Proses berpikir tingkat tinggi dari ketiga subjek penelitian dideskripsikan berdasarkan dimensi proses kognitif analisis, evaluasi, dan mencipta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Pemilihan subjek dilakukan dengan memberikan angket gaya belajar dan Tes Kemampuan Matematika. Subjek penelitian dipilih 3 siswa dari kelas XII-1 SMAN 15 Surabaya dengan kriteria bahwa siswa tersebut memiliki kemampuan matematika tinggi dan memiliki gaya belajar visual, auditori, kinestetik. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi waktu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa visual pada level kognitif analisis membedakan informasi yang relevan dan tidak relevan kemudian mengaitkannya dengan konsep matematika, serta mengungkapkan kembali inti permasalahan dengan menggunakan bahasa sendiri. Pada level kognitif evaluasi, penggunaan konsep matematika kurang sesuai dengan konteks soal. Siswa visual tidak menunjukkan keefektifan prosedur yang digunakan serta tidak memberikan alasan logis dalam setiap langkah penyelesaian. Pada level kognitif mencipta, kesimpulan yang dipaparkan belum tepat dan tidak melakukan generalisasi ide untuk konteks yang lebih luas.
Siswa auditori pada level kognitif analisis membedakan informasi yang relevan dan tidak relevankemudian mengaitkannya dengan konsep matematika, serta mengungkapkan kembali inti permasalahan dengan mengunakan bahasa sendiri. Pada level kognitif evaluasi, siswa tidak membangun hubungan dari beberapa konsep matematika karena siswa tidak memahami maksud soal. Siswa tidak memberikan alasan logis dari setiap langkah penyelesaian. Pada level kognitif mencipta, kesimpulan yang dipaparkan belum tepat dan tidak melakukan generalisasi ide untuk konteks yang lebih luas.
Siswa kinestetik pada level kognitif analisis membedakan informasi yang relevan dan tidak relevan kemudian mengaitkannya dengan konsep matematika, serta mengungkapkan kembali inti permasalahan dengan mengunakan bahasa sendiri. Pada level kognitif evaluasi, siswa menggunakan hubungan konsep matematika secara tepat dalam proses pemecahan masalah, dapat menjelaskan prosedur yang digunakan serta memberikan alasan logis dalam setiap langkah pemecahan. Pada level kognitif mencipta, kesimpulan yang dipaparkan tepat dan sesuai dengan konteks permasalahan namun tidak melakukan generalisasi untuk konteks yang lebih luas.
This study aims to describe the high-level thinking processes of students in solving mathematics problems based on visual, auditory, and kinesthetic learning styles. The high-order thinking process of the three research subjects is described based on the dimensions of the cognitive process of analyzing, evaluating and creating. This research is a descriptive study with a case study approach. The subject selection is done by providing a learning style questionnaire and a Mathematical Ability Test. The research subjects were selected by 3 students from class XII-1 of SMAN 15 Surabaya with the criteria that these students have the same mathematical abilities and have visual, auditory, and kinesthetic learning styles. Data analysis in this study was carried out by steps, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The data validity test was performed using time triangulation.
The results showed that visual students at the cognitive level of analysis distinguished relevant and irrelevant information, then linked it to mathematical concepts, and re-expressed the essence of the problem using their own language. At the cognitive level evaluate, the use of mathematical concepts is not in accordance with the context of the problem. Visual students do not show the effectiveness of the procedures used and do not provide logical reasons for each step of completion. At the cognitive level create, the conclusions presented are not accurate and do not generalize ideas for a broader context.
Auditory students at the cognitive level analysis distinguish relevant and irrelevant information, then relate it to mathematical concepts, and re-express the core of the problem using their own language. At the cognitive level evaluate, students do not build relationships from several mathematical concepts because students do not understand the meaning of the problem. Students do not provide logical reasons for each completion step. At the cognitive level create, the conclusions presented are not accurate and do not generalize ideas for a wider context.
Kinesthetic students at the cognitive level analysis distinguish relevant and irrelevant information, then relate it to mathematical concepts, and re-express the essence of the problem by using their own language. At the cognitive level evaluate, students use mathematical concept relationships appropriately in the problem-solving process, can explain the procedures used and provide logical reasons for each step of solving. At the cognitive level create, the conclusions presented are appropriate and in accordance with the context of the problem but do not generalize for the broader context.