TATA UPACARA PERKAWINAN PRANIKAH DAN MAKNA HANTARAN PENGANTIN PUTRI JENGGOLO SIDOARJO
THE PRAWEDDING CEREMONY AND THE MEANING OF PUTRI JENGGOLOS SIDOARJO BRIDE WEDDING GIFT
Pengantin putri jenggolo khas sidoarjo pengantin tradisional yang merupakan warisan budaya lokal sidoarjo yang tercermin pada tata rias, tata busana, dan penataan rambut serta rangkaian prosesi pernikahan diantaranya dengan berbagai macam jenis hantaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan(1) jenis hantaran pengantin pada tata upacara perkawinan pranikah pengantin putri jenggolo serta maknanya, dan (2) perbedaan hantaran pelengkap dan hantaran adat dalam upacara pengantin putri jenggolo. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Data yang diperoleh dapat diolah menjadi data dalam bentuk deskriptif naratif. Lokasi penelitian dilakukan di jln magersari kelurahan magersari sidoarjo. Penelitian ini di tetapkan informan pertama yang menjadi narasumber dalam penelitian ialah pemangku adat Sidoarjo, ketua HARPI Melati sidoarjo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) hantaran pada upacara adat pranikah pengantin jenggolo ada 3 tahapan yaitu pada tahapan prosesi nakokno barang yang dibawa tebu wulung sekerat,cengkir gading da gula kopi, yang kedua pada prosesi mbalesi barang yang dibawa kue yang bersifat rekat, yang ke tiga pada prosesi peningsetan barang yang dibawa bumbu kinang dan bunga setaman (2) perbedaan hantaran pelengkap dan hantaran adat dalam upacara adat pengantin putri jenggolo yaitu hantaran pelengkap merupakan hantaran yang disediakan oleh keluarga laki-laki contohnya kue yang bersifat rekat. Hantaran adat yaitu hanatran yanga sudah turun temurun dari nenek moyang sesepuh adat.
Kata kunci : pengantin putri jenggolo, tata upacara perkawinan, hantaran pengantin.
Jenggolo bride typical of sidoarjo traditional bride which is a local cultural heritage of sidoarjo which is reflected in cosmetology, fashion, and hair styling as well as a series of wedding processions including various types of delivery. This study aims to describe (1) types of bride delivery in the prenuptial marriage ceremony of Jenggolo brides and their meanings, and (2) differences in complementary and traditional delivery in the bride ceremony of Jenggolo brides. This type of research is descriptive qualitative. Data collection techniques are done by interview. The data obtained can be processed into data in the form of narrative descriptive. The location of the study was conducted at Jalan Magersari Kelurahan Magersari Sidoarjo. The first set of informants as the informants in this research was the Sidoarjo adat stakeholder, the chairman of HARPI Melati Sidoarjo. The results of this study indicate that (1) the delivery at the traditional wedding ceremony of jenggolo bride consists of 3 stages, namely at the stage of the Nakokno procession of goods carried by sliver sugarcane, ivory cengkir and coffee sugar, the second is the procession of the mbalesi of goods carried by sticky cake, which is thirdly in the procession of carrying items brought with kinang spices and setaman flowers (2) the difference between complementary and custom delivery in the traditional ceremony of the bride and groom of jenggolo, namely complementary delivery is the delivery provided by the male family for example sticky cakes. The traditional delivery is wedding gift which has been passed down from the ancestors of traditional elders.
Key words: jenggolo bride, wedding ceremony, wedding gift