Kampung-kampung pribumi di kota dibangun di sekitar sungai, seperti daerah pedesaan. Air sungai digunakan untuk mandi dan minum, serta toilet dan pembuangan sampah. Kanal-kanal buatan pemerintah kolonial Belanda yang mengalir di sepanjang jalan mempunyai peran yang sama. Pemukiman di tepi sungai merupakan salah satu ciri khas Kota Surabaya. Sungai Kalimas menjadi sarana transportasi air yang ramai digunakan. Hilir mudik sampan dan perahu kecil mengangkut barang komoditi berupa rempah-rempah dan ikan-ikan hasil tangkapan nelayan. Mereka membawa masuk komoditi tersebut ke daerah dalam kota Surabaya, yang sekarang dikenal sebagai Kembang Jepun sampai ke daerah kayoon. Adapun rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimana peranan sungai Kalimas sebagai sarana transportasi sungai di kota Surabaya. (2) Bagaimana pelabuhan kota Surabaya dan pembentukan zona industri baru di kota Surabaya. (3) Bagaimana normalisasi sungai Kalimas dan pola umum pengelolaan sungai Kalimas kota Surabaya. Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode sejarah, yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Sungai Kalimas yang tepat membelah tengah kota Surabaya ditetapkan sebagai pelabuhan utama dari berkumpulnya hasil bumi di pulau Jawa, yang kemudian disiapkan guna kebutuhan ekspor ke berbagai daerah di Hindia Belanda dan ke benua Eropa. Surabaya sebagai salah satu kota pelabuhan sekaligus kota industri yang menjadi penunjang bagi kebutuhan industri primer di pedalaman pulau Jawa bagian timur. Kota surabaya merupakan kota komersil yang merupakan salah satu kota pelabuhan terbesar, dengan kondisi perdagangan yang mengalami peningkatan. sungai Kalimas kota Surabaya mempunyai peran sentral dalam perekonomian kota Surabaya di awal abad 20 itu terbukti dengan nilai ekspor impor kota Surabaya, jumlah perahu dan kapal yang bersandar di sungai Kalimas, serta pendapatan bea cukai pelabuhan tradisional sungai Kalimas.
Kata kunci: Sungai Kalimas, Kota Surabaya, Perekonomian
Indigenous villages in the city were built around rivers, such as rural areas. River water is used for bathing and drinking, as well as toilets and garbage disposal. The canals made by the Dutch colonial government that flow along the road have the same role. Settlement on the banks of the river is one of the characteristics of the city of Surabaya. The Kalimas River is a busy water transportation facility. Back and forth boat and small boat carrying commodity goods in the form of spices and fish caught by fishermen. They brought the commodity into the inner city of Surabaya, which is now known as Kembang Jepun to the Kayoon area. The formulation of the problem taken in this study is (1) What is the role of the Kalimas river as a means of river transportation in the city of Surabaya. (2) How is the port of Surabaya and the establishment of a new industrial zone in the city of Surabaya. (3) How is the normalization of the Kalimas river and the general pattern of management of the Kalimas river in Surabaya. The method used by the author in this study is the historical method, which consists of heuristics, criticism, interpretation, and historiography.
The results showed that the Kalimas River which was right in the middle of the city of Surabaya was designated as the main port of the gathering of crops on the island of Java, which was then prepared for export needs to various regions in the Dutch East Indies and Europe. Surabaya as one of the port cities as well as an industrial city that is a support for primary industrial needs in the interior of the eastern part of Java. Surabaya city is a commercial city which is one of the largest port cities, with increasing trade conditions. The Kalimas river in Surabaya has a central role in the economy of Surabaya in the early 20th century as evidenced by the export and import value of the city of Surabaya, the number of boats and boats leaning on the Kalimas river, and customs revenue for the traditional port of the Kalimas river.
Key Words: Kalimas River, Surabaya City, Economy