BUDAYA DAN TRADISI BUWUH ATAU AMPLOP DANA HAJATAN SEBAGAI HUTANG PIUTANG DALAM ADAT PERNIKAHAN DI KELURAHAN RANGKAH, KECAMATAN TAMBAKSARI, KOTA SURABAYA

THE CULTURE AND TRADITION OF BUWUH OR HAJATAN FUND ENVELOPE AS WEDDING TRADITIONAL DEBTS IN RANGKAH VILLAGE, TAMBAKSARI DISTRICT, SURABAYA CITY

Masyarakat Pulau Jawa mempunyai keberagaman budaya yang menarik serta sakral untuk dijalankan. Salah satunya adalah tradisi sumbang menyumbang pada prosesi pernikahan yang lebih sering diketahui dengan nama buwuh. Buwuh adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang datang ke hajatan atau sebuah acara, kemudian memberikan bantuan ke sang pemilik hajat. Bantuan tersebut dapat beupa barang, uang, atau jasa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui praktek budaya dan tradisi buwuh pada masyarakat di Kelurahan Rangkah, Kota Surabaya serta mengetahui praktek budaya dan tradisi buwuh dalam perspektif Ekonomi Islam. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), data diperoleh langsung dari lapangan dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi, dan observasi. Sifat penelitian ini deskriptif kualitatif yaitu mendeskripsikan tentang budaya dan tradisi buwuh sebagai hutang piutang dalam adat pernikahan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) kelompok pertama, menyatakan bahwa praktik budaya dan tradisi buwuh dianggap sebagai hibah karena dalam praktiknya hanya murni pemberian saja; (2) kelompok kedua, menyatakan bahwa praktik budaya dan tradisi buwuh dianggap sebagai hutang piutang karena terdapat transaksi adanya keharusan untuk dikembalikan.

Kata Kunci : Buwuh, Prosesi Pernikahan, Masyarakat Pulau Jawa, Hutang Piutang, Budaya

The people of Java Island have an interesting and sacred cultural diversity to run. One of them is tradition of donating to wedding procession known as buwuh. Buwuh is an activity where someone comes to the place of person who has celebration event by providing assistance. Assistance that often arises from buwuhan can be in the form of goods, money, or services. The purpose of this study was to determine the cultural practices and traditions of buwuh in the community in Rangkah Village, Surabaya City and to know the cultural and traditional practices of buwuh in perspective of Islamic Economics. This research is a field research, data is obtained directly from the field with data collection techniques using interviews, documentation, and observation. The nature of this research is descriptive qualitative, it describes the culture and tradition of buwuh as accounts payable in wedding customs. The results of this study indicate that: (1) the first group states that cultural and traditional practice of buwuh is considered a gift because in practice it’s purely a gift; (2) the second group states that cultural and traditional practices of buwuh are considered as accounts payable because there is a transaction that must be returned.

Keywords : Buwuh, Wedding Procession, The People of Java Island, Accounts Payable, Cultural