PENGEMBANGAN MOTIF BATIK KHAS SUKODONO OLEH SISWA KELAS XI SMA AL-ISLAM KRIAN
DEVELOPMENT OF BATIK MOTIFS TYPICAL OF SUKODONO BY STUDENTS OF CLASS XI AL-ISLAM KRIAN HIGH SCHOOL STUDENTS
Batik menjadi salah satu seni tekstil yang memiliki potensi dan terus berkembang hingga saat ini. Perkembangan batik tidak lepas dari peran generasi muda. SMA Al-Islam krian merupakan sekolah yang open minded terhadap perkembangan zaman, sehingga pilihan yang tepat untuk melakukan pengembangan batik khas Sukodono di SMA Al-Islam Krian. Peneliti mengambil batik khas Sukodono dari Industri batik Moch. Salam, pemilihan industri batik Moch. Salam tidak lepas dari upaya pengenalan motif khas daerah setempat yang lokasinya tidak jauh dari lokasi sekolah yang diteliti.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan perwujudan motif batik khas Sukodono, proses pengembangan, hasil pengembangan motif batik khas Sukodono oleh siswa kelas XI SMA Al-Islam Krian dan tanggapan siswa dan guru terhadap pengembangan batik. Penelitian penting dilakukan karena dapat mengenalkan kepada siswa motif batik yang dihasilkan industri batik lokal terutama yang ada di Sukodono dan mengenalkan proses pembuatan desain batik sampai proses pembuatan batik, sehingga dapat menarik minat generasi muda pada batik.
Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif.Teknik pengumpulan data dengan metode wawancara bersama guru dan siswa tentang pengetahuan dasar batik khas Sukodono dan tanggapan tentang proses dan hasil dari karya pengembangan motif batik khas Sukodono yang dihasilkan siswa, observasi, kuesioner, dan dokumentasi.Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Validitas data menggunakan triangulasi sumber.
Perwujudaan motif batik yang dihasilkan oleh industri batik Moch. Salam beragam, diperoleh 3 motif batik yang dikembangkan oleh siswa, yaitu batik udang dan bandeng, batik bayam dan batik tebu. Pembelajaran dilakukan dengan penyampaian materi, penugasan individu dan penugasan kelompok. Pada tugas individu siswa ditugaskan untuk mengembangkan motif batik khas Sukodono. Tugas individu dikerjakan pada kertas gambar A3 berupa desain pengembangan batik khas Sukodono. Setelah tugas individu diselesaikan, siswa melakukan tugas kelompok. Pembagian kelompok berdasarkan kesamaan pada motif batik yang dikembangkan oleh siswa dan diperoleh 3 kelompok dalam kelas XI MIPA 1. Dalam tugas kelompok ini, siswa mewujudkan hasil pengembangan batik khas Sukodono dari hasil desain terbaik pada media kain primisima dengan menggunakan pewarna naptol. Hasil akhir dari tugas ini adalah kain batik dengan ukuran 1x1 meter.
Dari penelitian ini menghasilkan 33 karya Individu berupa desain pengembangan pada media kertas gambar A3 dan 3 karya kelompok berupa kain batik dengan ukuran 1x1 meter. Penilaian dari tugas yang telah diselesaikan, mendapatkan nilai tugas individu dengan kategori sangat baik sebesar 48% dan kategori baik sebesar 52%. Pada tugas kelompok siswa mendapatkan nilai kategori sangat baik sebesar 100%. Menurut hasil wawancara dengan guru seni budaya, pemilihan pengembangan motif khas Sukodono merupakan pilihan yang tepat mengingat bahwa kesenian lokal perlu dikenalkan kepada generasi muda agar terus berkembang, salah satunya adalah kesenian batik di Sukodono. Siswa berpendapat bahwa dengan adanya kegiatan pembelajaran yang mengangkat kesenian lokal kegiatan pembelajaran lebih kontekstual. Dapat disimpulkan bahwa hasil pengembangan batik khas Sukodono yang dilakukan siswa kelas XI MIPA 1 SMA Al-Islam Krian mendapatkan hasil yang maksimal. Karya tugas individu dan kelompok yang dihasilkan beragam.
Kata Kunci: pengembangan, motif batik, Sukodono, Al-Islam
Batik is one of the textile arts that has potential and continues to grow to this day. The development of batik cannot be separated from the role of the younger generation. Al-Islam Krian High School is a school that is open minded to the times, so it is the right choice to develop Sukodono batik at Al-Islam Krian High School. Researchers took Sukodono batik from the Moch. Salam batik industry, the selection of the Moch. Salam batik industry cannot be separated from efforts to introduce typical local motifs which are not far from the location of the school under study.
This study aims to determine and describe the embodiment of typical Sukodono batik motifs, the development process, the results of the development of typical Sukodono batik motifs by class XI students of SMA Al-Islam Krian and the responses of students and teachers to the development of batik. This research is important because it can introduce students to batik motifs produced by the local batik industry, especially those in Sukodono and introduce the process of making batik designs to the process of making batik, so that it can attract the younger generation's interest in batik.
This research uses a qualitative descriptive method. Data collection techniques using interviews with teachers and students about the basic knowledge of Sukodono batik and responses about the process and results of the development of Sukodono batik motifs produced by students, observation, questionnaires, and documentation. Data analysis techniques using data reduction, data presentation and conclusions. Data validity using source triangulation.
The realization of batik motifs produced by the Moch. Salam batik industry is diverse, obtained 3 batik motifs developed by students,namely shrimp and milkfish batik, spinach batik and sugar cane batik. Learning is carried out by delivering material, individual assignments and group assignments. In the individual assignment, students were assigned to develop a typical Sukodono batik motif. Individual assignments are done on A3 drawing paper in the form of batik development designs typical of Sukodono. After individual assignments are completed, students do group assignments. The division of groups is based on the similarity of batik motifs developed by students and there are 3 groups in class XI MIPA 1. In this group assignment, students realize the results of the development of typical Sukodono batik from the best design results on primisima fabric media using naptol dyes. The final result of this assignment is a batik cloth with a size of 1x1 meter.
This research produced 33 individual works in the form of development designs on A3 drawing paper media and 3 group works in the form of batik cloth with a size of 1x1 meter. Assessment of the tasks that have been completed, getting an individual task value with a very good category of 48% and a good category of 52%. In the group assignment, students received an excellent category score of 100%. According to the results of interviews with cultural arts teachers, the selection of developing typical Sukodono motifs is the right choice considering that local arts need to be introduced to the younger generation so that they continue to develop, one of which is batik art in Sukodono. Students argue that with learning activities that raise local art, learning activities are more contextualized. It can be concluded that the results of the development of typical Sukodono batik by students of class XI MIPA 1 SMA Al-Islam Krian get maximum results. The resulting individual and group assignments are diverse.
Keywords: development, batik motif, Sukodono, Al-Islam