Peran Orang Tua dalam Pendidikan Seks Bagi Remaja di Tengger Kandangan Surabaya
The Role Of Parents In Sex Education For Teenagers In Tengger Kandangan Surabaya
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemberian pendidikan seks yang tabu dari orang tua mengingat remaja merupakan usia rentang dengan pergaulan bebas dan kekerasan seksual. Tujuan yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah mengkaji dan menganalisis peran orang tua dan faktor penghambat serta pendukung dalam memberikan pendidikan seks bagi remaja di Tengger Kandangan Surabaya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa observasi partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi dengan informan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa semua orang tua menjalankan perannya dalam memberikan pendidikan seks pada remaja, terbukti dengan cara mereka memberikan pendidikan seks kepada remaja dengan menerapkan batasan batasan baik sesama jenis maupun lawan jenis dan memberikan pendekatan yang akan menimbulkan keterbukaan diantara keduannya. Salah satu faktor penghambatnya masih ada orang tua yang beranggapan pendidikan seks merupakan hal yang tabu serta faktor pendukung dalam orang tua memberikan pendidikan seks adalah komunikasi diantara keduanya berjalan baik, remaja peduli atas dirinya dan selalu mawas diri. Orang tua dapat mengajarkan pendidikan seks dengan menyesuaikan waktu dan kondisi yang tepat, sehingga pendidikan seks dapat diterima dengan baik oleh remaja. Diharapkan orang tua dan remaja mempertahankan dan meningkatkan perannya masing masing agar berjalan harmonis dalam mengomunikasikan pendidikan seks agar dapat berjalan baik dan remaja tidak mengalami pergaulan bebas serta kekerasan seksual disekitarnya
Kata kunci: peran orang tua, pendidikan seks, remaja
This research was motivated by the provision of taboo sex education from parents considering that teenagers are an age group with promiscuity and sexual violence. The aim developed in this research is to examine and analyze the role of parents and inhibiting and supporting factors in providing sex education for teenagers in Tengger Kandangan Surabaya. The approach used in this research is descriptive qualitative. Data collection techniques include participatory observation, in-depth interviews and documentation with informants. The results of this research show that all parents carry out their role in providing sex education to teenagers, as evidenced by the way they provide sex education to teenagers by implementing boundaries for both the same and opposite sex and providing an approach that will create openness between the two. One of the inhibiting factors is that there are still parents who think that sex education is taboo and the supporting factor in parents providing sex education is that communication between the two of them goes well, teenagers care about themselves and are always self-aware. Parents can teach sex education by adjusting the right time and conditions, so that sex education can be well received by teenagers. It is hoped that parents and teenagers will maintain and improve their respective roles so that they can work harmoniously in communicating sex education so that it can run well and teenagers will not experience promiscuity and sexual violence around them.
Key words: role of parents, sex education, teenagers