KESANTUNAN BERBAHASA PARA PESERTA DISKUSI DALAM GELAR WICARA MATA NAJWA: KAJIAN PRAGMATIK
LANGUAGE POLITENESS OF THE DISCUSSION PARTICIPANTS IN MATA NAJWA: A PRAGMATIC STUDY
Pada penelitian ini dibahas kesantunan berbahasa para peserta diskusi dalam gelar wicara Mata Najwa khususnya seri diskusi perihal pengesahan RKUHP serta RUU KPK dengan mengusung tiga masalah, yaitu (1) bagaimanakah pematuhan dan pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa para peserta diskusi, (2) bagaimanakah faktor pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa para peserta diskusi, (3) bagaimanakah tingkat kesantunan berbahasa para peserta diskusi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab masalah yang diusung, kemudian mendeskripsikan jawaban sesuai hasil penelitian secara tepat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teori analisis data dalam penelitian ini adalah Teori Kesantunan Berbahasa Leech dengan memperhatikan faktor-faktor yang melatarbelakangi ketidaksantunan berbahasa. Pengukuran tingkat kesantunan berbahasa didasarkan pada jumlah data pematuhan dan pelanggaran seluruh peserta diskusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pematuhan dan pelanggaran terhadap prinsip kesantunan berbahasa Leech yang dilakukan oleh para peserta diskusi. Pematuhan dan pelanggaran paling banyak terjadi pada maksim kearifan. Pelanggaran yang dilakukan para peserta diskusi dikarenakan mereka mengkritik lawan tuturnya secara langsung dengan menggunakan kata-kata yang kasar, tidak bisa mengendalikan emosi, terlalu protektif terhadap pendapatnya, sengaja menuduh lawan tutur tanpa bukti yang jelas, hingga sengaja memojokkan lawan tuturnya. Tingkat kesantunan berbahasa para peserta diskusi tergolong kurang santun dengan tingkat persentase pelanggaran sebanyak 72,1% dari 219 data.
Kata Kunci: kesantunan berbahasa, peserta diskusi, pragmatik.
This study discusses the language politeness of the discussion participants in Mata Najwa speech title, especially the discussion series regarding the ratification of the RKUHP and the KPK Bill with three issues, namely (1) what the obedience and violation of the politeness principle of the discussion participants are, (2) what the factors of violating the politeness principle of the discussion participants are, (3) at which level of language politeness that was used in the discussion participants. This research aims to answer the problems raised and then describe the answers according to the research results appropriately. The method that was used in this research is descriptive qualitative method. The theory of data analysis in this study is the theory of politeness in the language of Leech by paying attention to the factors behind language impoliteness. The measurement of politeness level is based on the number of compliance and violation data of all discussion participants. The results showed that the discussion participants had obeyed and violated the principles of decency in Leech language. Most obedience and violations occured in the tact maxim. The violations committed by the discussion participants were occured because they criticized their interlocutors directly by using harsh words, could not control their emotions, were too protective of their opinions, deliberately accused the interlocutor without clear evidence, and deliberately cornered the other person. The level of politeness in the language of the discussion participants was classified as less polite, with a percentage rate of violations of 72.1% from 219 data.
Keywords: language politeness, discussion participants, pragmatics.