Bahan ajar adalah alat bantu yang digunakan guru untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Dalam kurikulum 2013 guru hanya sebagai fasilitator sedangkan siswa diharapkan dapat memahami materi pembelajaran dengan mandiri dan termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan antara LKS sebelum dan sesudah dikembangkan, mengetahui kelayakan LKS dan respon siswa terhadap LKS berbasis inkuiri terbimbing.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development) serta menggunakan model pengembangan 4D yakni pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop) dan penyebaran (disseminate). Namun penelitian ini tidak melakukan tahap penyebaran (disseminate) dikarenakan prosuk ini digunakan untuk kalangan sendiri. Subjek penelitian ini adalah guru mata pelajaran Administrasi Humas dan Keprotokolan, Ahli Telaah dan Validasi serta siswa kelas XI APK1 SMK Negeri 4 Surabaya. Ahli telaah dan validasi terdiri dari ahli materi, ahli bahasa, dan ahli grafik. Sedangkan objek penelitian ini adalah Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis inkuiri terbimbing. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan lembar telaah ahli, lembar validasi ahli dan angket respon siswa.
Hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan antara LKS sebelum dan sesudah dikembangkan yaitu LKS yang sudah dikembangkan menggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing sesuai kurikulum 2013. Perbedaan lainnya adalah pada komponen materi, bahasa dan grafik. Hasil kelayakan LKS berbasis inkuiri terbimbing ini dinyatakan layak digunakan dalam pembelajaran dengan perolehan hasil validasi dengan perolehan hasil validasi dari ahli materi 81,65% dengan kategori sangat layak, ahli bahasa diperoleh hasil 76,7% dengan kategori layak dan dari ahli grafik diperoleh hasil 80% dengan kategori layak. Sedangkan hasil respon siswa diperoleh hasil 91,7% dengan kategori sangat baik yang diambil dari uji coba terbatas pada 20 siswa di kelas XI APK1 SMK Negeri 4 Surabaya.
Kata Kunci: Bahan Ajar, Inkuiri Terbimbing, Model Pengembangan 4D.
Teaching materials are tools that are used by teachers to deliver learning material to students. In the 2013 curriculum the teacher is only a facilitator while students are expected to be able to understand the learning material by being independent and motivated to take part in the learning activities. This study aims to describe the differences between LKS before and after being developed, knowing the feasibility of LKS and student responses to guided inquiry-based worksheets.
This research is a development research (Research and Development) and uses a 4D development model that is defining, designing, developing and disseminating. However, this study did not carry out the dissemination stage because this product was used for its own circles. The subjects of this study were subjects of Public Relations and Protocol Administration, Study and Validation Experts and class XI APK1 Vocational High School 4 Surabaya. Expert review and validation consists of material experts, linguists, and graphic experts. While the object of this research is guided inquiry-based Student Activity Sheet (LKS). The instruments of data collection in this study used expert review sheets, expert validation sheets and student response questionnaires.
The results of this study are that there are differences between the LKS before and after being developed, the LKS that has been developed using the guided inquiry learning model according to the 2013 curriculum. Another difference is in the material component, language and graphics. The results of this guided inquiry-based LKS feasibility are declared appropriate for use in learning with the acquisition of validation results with the acquisition of validation results from material experts 81.65% with very feasible categories, linguists obtained 76.7% results with appropriate categories and graphic experts 80% with a decent category. While the results of student responses obtained 91.7% results with very good categories taken from trials limited to 20 students in class XI APK1 SMK Negeri 4 Surabaya.