“MAUNG SANCANG” PENYAJIAN KARAKTER PRAJURIT MAUNG BODAS: KARYA TARI DRAMATIK TRADISI GAYA SUNDA
“MAUNG SANCANG” THE PRESENTATION CHARACTER OF THE MAUNG BODAS: DRAMATIC DANCE OF THE SUNDANESE STYLE TRADITION
Nama : Nadela Rimanda Putri
NIM : 16020134068
Prodi/Jurusan. : Pendidikan Sendratasik/ Sendratasik
Fakultas : Bahasa dan Seni
Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing : Dr. I Nengah Mariasa, M.Hum.
Tahun : 2021
Maung Bodas atau biasa disebut dengan Eyang Maung Bodas merupakan tokoh dari cerita legenda Prabu Siliwangi yang peranannya selalu membantu, membela serta mendampingi Prabu Siliwangi dalam memimpin kerajaan Padjajaran. Kesaktian Maung Bodas dapat meyakinkan Prabu Siliwangi untuk memberikan kepercayaan serta tanggung jawab kepada Maung Bodas. Maung Bodas juga sering dijuluki sebagai bebenteng Padjajaran dengan karakter yang gigih dan berani. Dengan kesaktian Maung Bodas ini diyakini masyarakat setempat sebagai Lodaya (Harimau Jawa). Dengan keahlian pencak silatnya, Maung Bodas memiliki ilmu atau ajian Pamacan untuk melindungi dirinya dari musuh yang ingin menyerangnya, terkadang Maung Bodas merubah dirinya menjadi Harimau (Macan).
Fokus karya pada karya tari ini sangatlah berperan penting karena memiliki tujuan memudahkan koreografer dalam proses penggarapan pengkaryaan menjadi lebih terstruktur. Fokus karya dalam karya tari ini juga membantu koreografer untuk mewujudkan bentuk karya yang sesuai dengan tema karya tari ini. Fokus karya tari ini juga menjelaskan tentang perwujudan karakter prajurit Maung Bodas yang diwujudkan dengan 3 penari dan memiliki dasar tari yang sama. Karya tari “Maung Sancang” merupakan karya tari yang berangkat dari gagasan ide koreografer. Karya tari ini memiliki dua variabel yakni variabel bentuk yang menggunakan konsep tari dramatik. Kemudian menggunakan variabel isi yang terlihat dari metode yang digunakan untuk penggarapan karya tari “Maung Sancang”. Karya tari “maung Sancang ini menggunakan metode konstruksi dengan konsep alur yang membangun unsur tari dramatik sehingga menimbulkan suatu dinamika yang sangat kuat sehingga berdampak pda suasana dramatis dalam penyajian karya tari “Maung Sancang”.
Kata Kunci : Maung Bodas, Karakter, Dramatik
ABSTRACT
Student Name : Nadela Rimanda Putri
Study Program/ Majors : Pendidikan Sendratasik/ Sendratasik
Faculty : Bahasa dan Seni
Institution Name : Universitas Negeri Surabaya
Mentor : Dr. I Nengah Mariasa, M.Hum.
Year : 2021
Maung Bodas or commonly called Eyang Maung Bodas is a figure from the legendary story of King Siliwangi whose role is always to help, defend and accompany King Siliwangi in leading the Padjajaran kingdom. The power of Maung Bodas can convince King Siliwangi to give trust and responsibility to Maung Bodas. Maung Bodas is also often dubbed a Padjajaran fortification with a persistent and brave character. With this magical power, Maung Bodas is believed by the local community to be Lodaya (Javanese Tiger). With the expertise of pencak silat, Maung Bodas has Pamacan's knowledge or teachings to protect himself from enemies who want to attack him, sometimes Maung Bodas turns himself into a Tiger (Tiger).
The focus of the work on this dance work is very important because it has the aim of facilitating the choreographer in the process of making the work more structured. The focus of the work in this dance work also helps the choreographer to create a form of work that fits the theme of this dance work. The focus of this dance work also explains the embodiment of the Maung Bodas warrior character which is realized with 3 dancers and has the same dance foundation. The dance work "Maung Sancang" is a dance piece that departs from the ideas of choreographers. This dance work has two variables namely the form variable which uses the concept of dramatic dance. Then use the content variables that are seen from the method used for the cultivation of the dance work "Maung Sancang". This "Maung Sancang" dance work uses a construction method with a flow concept that builds dramatic dance elements so as to create a very strong dynamic that impacts on a dramatic atmosphere in the presentation of "Maung Sancang" dance work.
Keywords: Maung Bodas, Character, Dramatik