TRADHISI PETHIK LAUT ING DHUSUN GISIK KIDUL DESA TAMBAK CEMANDI KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO (TINTINGAN FOLKLOR)
SEA-PICKING TRADITION IN GISIK KIDUL HILL, TAMBAK CEMANDI VILLAGE, SEDATI DISTRICT, SIDOARJO DISTRICT (FOLKLORE APPROACH)
ABSTRAK TRADISI PETIK LAUT DI DUSUN GISIK KIDUL DESA TAMBAK CEMANDI KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO (PENDEKATAN FOLKLOR) Nama : Rendy Dwi Saputra NIM : 19020114086 Program Studi : S1 Pendhidhikan Basa lan Sastra Jawa Jurusan : Basa lan Sastra Dhaerah Fakultas : Basa lan Seni Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya Pembimbing : Yohan Susilo, S.Pd., M.Pd. Tahun : 2024 Tradisi Petik Laut merupakan kebudayaan yang sampai saat ini terus dilaksanakan oleh warga masyarakat Dhusun Gisik kidul Desa Tambak Cemandi Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo. Tradisi Petik Laut ini dilaksanakan setiap setahun sekali mulai dari zaman dahulu dan terus dikembangkan oleh para temurun di Dhusun Gisik Kidul. Tradisi Petik Laut dilaksanakan tepat pada hari Minggu tanggal 19 Maret 2023 di bulan Ruwah. Peneliti memilih topik Tradisi Petik Laut ini karena belum pernah diteliti dengan pendekatan folklor setengah lisan, juga ingin mengangkat tradisi tersebut supaya tradisi lokal di Kabupaten Sidoarjo ini bisa dikenal, termasuk oleh para akademisi dan masyarakat umumnya. Penelitian mengenai Tradisi Petik Laut ini akan berbeda dengan penelitian mengenai Tradisi Petik Laut lainnya, karena setiap daerah dan masyarakat semestinya memiliki ciri khas tersendiri yang menjadikan pembeda. Penelitian ini mengandung rumusan masalah yang menjelaskan mengenai bagaimana awal mula terjadinya Tradisi Petik Laut, lalu dalam Tradisi petik Laut tersebut apa saja kebutuhan dan barang yang harus dipenuhi serta menjelaskan makna dari kebutuhan tersebut, setelah itu bagaimana proses tata laku dari Tradhisi tersebut, dan yang terakhir perubahan apa saja yang ada dalam Tradisi Petik Laut tersebut. Tujuan dari penelitian iii ini yaitu untuk mendeskripsikan dan menjelaskan Tradisi Petik Laut dengan menggunakan Pendekatan Folklor.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif. Sumber dan panelitian yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. Dalam pelaksanaan Tradisi tersebut, terdapat tiga point yang akan dijelaskan, yaitu persiapan, pelaksaan, dan penutupan. Persiapan yang dilakukan dalam tradhisi ini yaitu diskusi atau rapat. Dan dalam pelaksaan tersebut, terdapat berbagai urutan tata pelaksaan mulai dari membaca Qur’an, berangkat nyadran yang diawali dengan menyuguhkan tari remo di Makam leluhur Desa Tambak Cemandi, memotong kepala kambing, melantunkan doa untuk melarung, melarung sesaji kambing, tumpeng, membagi tumpeng, istighosah, pagelaran wayang kulit sebagai persembahan sarana hiburan. Serta dalam penutupan kegiatan nyadran tersebut terdapat kegiatan bersihbersih Desa. Dalam Tradisi Petik Laut terdapat kebutuhan yang dipersiapkan seperti kambing, cokbakal, tumpeng, dan lain sebagainya. Serta perubahan dalam Tradisi Petik Laut tersebut yaitu terdapat perubahan internal dan eksternal yang meliputi dalam tata pelaksaannya. Fungsi dari Tradisi Petik Laut tersebut yaitu tidak lain wujud rasa syukur serta sarana tolak balak terhadap hasil laut warga Desa Tambak Cemandi. Hasil dari penelitian tersebut mewujudkan apa yang dihasilkan oleh peneliti dari datadata di lapangan. Maka dari penjelasan yang ada, hasil dari penelitian juga untuk mengetahui bahwa Tradisi Petik Laut tersebut sebuah kepercayaan masyarakat Dusun Gisik Kidul Desa Tambak Cemandi Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo. Kata Kunci: Tradisi, Tintingan Folklor, Petik Laut, Gisik Kidul Tambak Cemandi.
ABSTRACT SEA-PICKING TRADITION IN GISIK KIDUL HILL, TAMBAK CEMANDI VILLAGE, SEDATI DISTRICT, SIDOARJO DISTRICT (FOLKLORE APPROACH) Nama : Rendy Dwi Saputra NIM : 19020114086 PRODI : S1 Pendhidhikan Basa lan Sastra Jawa Jurusan : Basa lan Sastra Dhaerah Fakultas : Basa lan Seni Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya Pembimbing : Yohan Susilo, S.Pd., M.Pd. Tahun : 2024 The Sea Picking tradition is a tradition or culture that continues to be carried out today by residents of the Dhusun Gisik Kidul community, Tambak Cemandi Village, Sedati District, Sidoarjo Regency. This Sea Picking tradition has been carried out once a year starting from ancient times and continues to be developed by generations in Dhusun Gisik Kidul. The Sea Picking tradition is carried out on Sunday, March 19 2023, in the month of Ruwah. The researcher chose the topic of the Sea Picking Tradition because it had never been researched using a half-oral folklore approach, and also wanted to highlight this tradition so that local traditions in Sidoarjo Regency could be known, including by academics and the general public. Research on the Sea Picking Tradition will be different from research on other Sea Picking Traditions, because each region and society should have its own characteristics that differentiate it from other regions. This research contains a problem formulation that explains how the Sea Picking Tradition began, then in the Sea Picking Tradition what needs and goods must be met and explains the meaning of these needs, after that what is the process of the behavior of this Tradhisi, and finally what changes have occurred? is in the Sea Picking Tradition. The aim of this research is to describe and explain the Sea Picking Tradition using a Folklore Approach. The theories that will be used in this research are 1) similar research, 2) the concept of Javanese society, 3) the concept of Javanese culture, 4) the concept of folklore, 5) the concept of semi-oral folklore, 6) the concept of tradition, 7) the concept of meaning, 8 ) concept vii of function, 9) concept of cultural change, and 10) background of analysis. And the method used in this research is a qualitative descriptive method. The sources and research used are primary data and secondary data. The data collection techniques used by researchers are interviews and documentation. In implementing this tradition, there are three points that will be explained, including preparation, implementation and closing. In this preparation there are points that show preparation for implementation by means of discussions or meetings. And in this implementation, there are various sequences of implementation procedures starting from reading the Qur'an, leaving for Nyadran which begins with presenting the remo dance at the ancestral grave of Tambak Cemandi Village, cutting the head of a goat, chanting prayers for melarung, throwing offerings of goat, tumpeng, distributing tumpeng, istighosah, shadow puppet performances as entertainment facilities. And at the closing of the Nyadran activity there was a village clean-up activity. In the Sea Picking Tradition, there are necessities that are prepared, such as goat, cokbakal, tumpeng, and so on. As well as changes in the Sea Picking Tradition, there are internal and external changes which include the implementation procedures. The function of the Sea Picking Tradition is none other than a form of gratitude and a means of repelling seafood from the residents of Tambak Cemandi Village. The results of this research embody what researchers produce from data in the field. So from the existing explanation, the results of the research also show that the Sea Picking Tradition is a belief of the people of Gisik Kidul Hamlet, Tambak Cemandi Village, Sedati District, Sidoarjo Regency. Keywords: Tradition, Folklore Approach, Sea picking, Gisik Kidul Tambak Cemandi.