Karya tari Kekah berangkat dari cerita Mahabharata yaitu kisah seorang putri raja bernama Dewi Amba. Kisah percintaan Dewi Amba yang penuh keteguhan membuat koreografer ingin mengangkatnya sebagai sebuah ide gagasan untuk menciptakan suatu karya. Koreografer mengungkap keteguhan Dewi Amba menjadi sesuatu yang baru dari bentuk penyajiannya dan dikemas dalam bentuk pertunjukan tari liris.
Karya tari Kekah ini tidak semata-mata tercipta sendiri tanpa ada inspirasi dari karya lain, melainkan koreografer terinspirasi dari karya In Controll koreografer Nihayah pada tahun 2016 dan tari Bedaya Semang yang diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1759. Agar konsep semakin matang dan tertata dengan baik maka koreografer memasukan beberapa teori karya tari Kekah yang digunakan dalam proses kreatifnya antara lain teori ungkap dari Kridalaksana, teori keteguhan hati dari Peterson dan Seligman, dan tari liris dari Jacquiline Smith. Tidak lepas dari teori komposisi tari, koreografi ini tidak akan menjadi sesuatu yang baik apabila tidak dibekali dengan ilmu-ilmu komposisi dan koreografi. Koreografer menjadikan karya tari Kekah menjadi bentuk sajian yang baru melalui tipe tari liris dengan menggunakan teori konstruksi Jacquiline Smith.
Karya tari ini menggunakan metode konstruksi yang merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proses berkarya seni. Tari dengan judul Kekah menggunakan tipe tari liris yang memiliki kualitas lembut tanpa ada patahan. Untuk memperkuat suasana, tari Kekah ini terdapat unsur pendukung yaitu tata rias busana, tata teknik pencahayaan, dan iringan musik tari. Dalam proses karya tari Kekah ini koreografer mengawalinya dengan menemukan rangsang lalu menentukan tipe tari, setelah itu menentukan mode penyajian. Lalu pada prosesnya koreografer melakukan eksplorasi, improvisasi, komposisi, dan evaluasi.
Koreografer menghadirkan skenario karya agar tidak salah arah pada prosesnya. Ketika proses karya maka koreografer menghasilkan gerak dan pola lantai. Tata rias, rambut dan busana merupakan hal penting dalam karya tari ini untung menggambarkan sosok Dewi Amba. Tata pentas properti, pencahayaan dan iringan musik merupakan kedua pendukung yang sangat penting untuk membangun suasana pada karya Kekah.
Karya tari Kekah ini dapat ditarik simpulan bahwa akan menemukan suatu hal baru berdasarkan fokus dan mendapatkan bermacam-macam bentuk. Selain itu koreografer juga berharap karya Kekah dapat menjadi dorongan para seniman lain untuk menciptakan karya yang inspiratif dan dapat digunakan sebagai bahan inspirasi bagi koreografer lain.
Kekah dance works depart from the Mahabharata story, namely the story of a king's daughter named Dewi Amba. The love story of Dewi Amba who is full of determination makes the choreographer want to raise it as an idea to create a work. Choreographers revealed the determination of Dewi Amba to be something new from the form of presentation and packaged in the form of a lyrical dance performance.
This Kekah dance work is not solely created by itself without any inspiration from other works, but choreographers inspired by the work of In Controll choreographer Nihayah in 2016 and Bedaya Semang dance created by Sri Sultan Hamengku Buwono I in 1759. So that the concept is more mature and well organized, the choreographer included several theories of Kekah dance works used in his creative process, including theories revealed from Kridalaksana, the theory of determination from Peterson and Seligman, and lyrical dance from Jacquiline Smith. Regardless of the theory of dance composition, this choreography will not be a good thing if it is not equipped with compositional sciences and choreography. Choreographers make Kekah dance works into a new form of presentation through the type of lyrical dance using Jacquiline Smith's construction theory.
This dance work uses a construction method which is the stages carried out in the process of creating art. Dance with the title Kekah uses a type of lyrical dance that has soft qualities without any faults. To strengthen the atmosphere, this Kekah dance has supporting elements, namely fashion makeup, lighting engineering, and dance music accompaniment. In the process of Kekah's dance work the choreographer begins by finding stimuli and then determining the type of dance, after which determines the mode of presentation. Then in the process the choreographer explores, improvises, composes, and evaluates.
The choreographer presents a work scenario so as not to misguide the process. When processing the work, the choreographer produces floor movements and patterns. Makeup, hair and clothing are important things in this dance work fortunately depicting the figure of the Goddess Amba. The property stage, lighting and musical accompaniment are the two supporters that are very important to build an atmosphere in Kekah work.
This Kekah dance work can be concluded that it will find new things based on focus and get various forms. In addition, the choreographer also hopes that Kekah's work can be an encouragement for other artists to create inspiring works and can be used as inspiration for other choreographers.