Motif Perempuan Menjadi Kepala Sekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) Kota Surabaya
Women Motive Being Principal at Special School in Surabaya City
Perempuan yang terlilit dalam konstruksi sosial buatan masyarakat, membuat seakan-akan perempuan harus berkecimpung dalam ranah domestik saja. Ketika perempuan berada di ruang publik, seringkali kurang berkembang. Banyak stigma yang membuat perempuan menghindari untuk mendapatkan posisi atas, meski mereka mendapat kesempatan tersebut akan terkalahkan oleh laki-laki. Sedangkan ketika perempuan mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki-laki, perempuan juga dapat bekerja dengan baik seperti laki-laki. Kesempatan ini didapatkan oleh banyak perempuan dalam ranah pendidikan luar biasa. Mereka dapat menjadi kepala sekolah, yang memimpin sekolah dan seisinya. Melihat hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis motif perempuan menjadi kepala sekolah di sekolah luar biasa. Penelitian ini menggunakan landasan Alfred Schutz, untuk menganalisis motif perempuan dalam memilih untuk menjadi kepala sekolah. Metode yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini berdasarkan because of motive yaitu sifat loyalitas, dorongan yayasan, dukungan keluarga dan rekan kerja. Sedangkan berdasarkan in order to motive yaitu meningkatkan fasilitas pendidikan bagi anak didik, mensejahterakan guru, dan memperluas jaringan relasi.
Women who are entangled in social constructions made by society, make it seem as if women should only be involved in the domestic sphere. When women are in the public sphere, they are often underdeveloped. There is a lot of stigma that makes women avoid getting a top position, even though they get the opportunity to be defeated by men. Meanwhile, when women get the same opportunities as men, women can also work well like men. This opportunity is available to many women in special education. They can become principals, who lead the school and its members. Seeing this, this study aims to analyze the motives of women becoming principals in special schools. This study uses the basis of Alfred Schutz, to analyze the motives of women in choosing to become school principals. The method used is a qualitative approach. The results of this study are based on the because of motive, namely the nature of loyalty, encouragement of the foundation, support from family and colleagues. Meanwhile, based on in order to motive, namely increasing educational facilities for students, prospering teachers, and expanding network relationships.