Bahasa Inggris adalah jembatan komunikasi antara orang-orang di seluruh dunia karena menjadi bahasa global. Keadaan ini membuat bahasa Inggris menjadi kebutuhan bagi orang di seluruh dunia untuk dikuasai. Di sekolah, salah satu keterampilan bahasa yang diharapkan dapat dikuasai siswa adalah ketrerampilan berbicara. Namun, ada beberapa siswa yang mungkin gagal dalam menguasai keterampilan berbicara karena siswa kurang termotivasi. Oleh karena itu, penguatan diperlukan untuk menjadi alat yang memotivasi siswa untuk berbicara bahasa Inggris.
Penelitian ini digunakan dalam bentuk penelitian kualitatif sebagai desain penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian. Penelitian ini juga termasuk dalam studi kasus yang menggunakan wawancara, observasi dan dokumen sebagai instrumen utama. Pengamatan dirancang untuk mencari tahu bagaimana guru memperkuat siswa mereka untuk memotivasi mereka dalam kelas berbicara. Di sisi lain, wawancara dirancang untuk mengetahui persepsi siswa tentang penguatan motivasi yang diberikan oleh guru di kelas berbicara. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara semi-terstruktur. Juga, peneliti menggunakan metode analisis data Ary et al (2010) untuk menganalisis data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa jenis penguatan yang diberikan oleh guru di kelas berbicara. Jenis-jenis penguatan yang diberikan oleh guru tersebut adalah, penguatan positif dan negative. Sebagian besar, guru memberikan penguatan positif kepada siswa. Itu tersirat dari hasil pengamatan. Selanjutnya, temuan menunjukkan bahwa siswa merasa termotivasi dan dihargai di kelas berbicara ketika diberi penguatan. Oleh karena itu, berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa penguatan berperan penting terutama di kelas berbicara. Dengan memberikan penguatan kepada siswa, itu dapat membuat siswa merasa termotivasi dan membuat siswa melakukan yang terbaik dalam kegiatan kelas.
English is a bridge of communication between people around the world since it became a global language. This situation makes the English language becomes a necessity for people around the world to master. In schools, one of the language skills that students are expected to master is speaking. However, there are some students that might failed in mastering speaking because the students are less motivated. Hence, reinforcement is needed to be the tool that motivates the students to speak English.
This study used in the form of qualitative research as the research design in order to answer the research questions. This study also belonged to a case study which used including interview, observation and documents as the main instruments. The observation were designed to find out how the teacher reinforce their students in order to motivate them in speaking class. On the other hand, the interview were designed to find out students' perceptions on motivational reinforcement given by the teacher in speaking class. In this study, the researcher used semi-structured interview. Also, the researcher used Ary et al (2010) data analysis method to analyze the data.
The results of the study showed that there were several types of reinforcement given by the teacher in speaking class. The types of reinforcement given by the teacher are positive and negative reinforcement. Mostly, the teacher gave positive reinforcement to the students. It was implied from the result of observation. Furthermore, the findings showed that students felt motivated and appreciated in speaking class when given reinforcement. Therefore, based on the result of the study, the researcher conclude that reinforcement plays an important role especially in speaking class. By giving reinforcement to the students it can make the students feel motivated and make students do their best in classroom activity.