KARYA MUSIK “SOUL OF BORNEO “ DALAM TINJAUAN VARIASI MELODI

MUSIC WORK “SOUL OF BORNEO“ IN REVIEW OF MELODIC VARIATIONS

Karya musik Soul Of Borneo adalah suatu Karya Musik yang tercipta dari ide musikal musik Kalimantan Timur. Karya musik ini terinspirasi dari pola tonalitas alat musik sape yang menjadi penciri musik etnis di Kalimantan Timur.  Pola permainan yang menghasilkan nada-nada yang menjadi ciri khas pulau Borneo merangsang Komposer ingin membuat suatu karya musik dengan format orchestra yang bertemakan musik Kalimantan Timur yang di dalamnya ada pola permainan alat musik sape dan kolintang.

Judul “Soul Of Borneo”, dimana  kata  “Soul”  dalam bahasa indonesia berarti jiwa, Sedangkan “Borneo” adalah nama populer di pulau Kalimantan khususnya  di benua  eropa.  Judul ini dimaksudkan untuk memberi gambaran kepada penonton bahwa di dalam karya ini komposer mengangkat tema musik kalimantan. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa “Soul Of Borneo” berarti penggambaran jiwa masyarakat kalimantan terhadap kekayaan tradisi yang dimilikinya.

                Terdapat beberapa teknik variasi melodi yang dapat di gunakan, namun dalam karya musik “Soul Of Borneo“ komposer menggunakan                 4 teknik variasi melodi dalam penggarapannya, yaitu diantara lain : (1) Dead spot Filler,(2) Melody variation and fake, (3) Rhytmic variation and              fake, dan(5) counter melody. Nada-nada pada alat musik sape ditransformasikan dengan pendekatan range nada yang terdapat pada instrument              elektrik gitar pada format orkestra. Karya musik ini merupakan karya musik absolute, yaitu musik yang tidak menggambarkan sebuah cerita/tidak              mempunyai makna tertentu pada setiap kalimat melodinya. Pada penyusunannya, karya musik ini disusun menjadi 4 bagian yaitu bagian A, B, C,               dan D.

                Soul of Borneo music is a work of music created from musical ideas of East Kalimantan music. This musical work is inspired by the tonality pattern of sape musical instruments which are the hallmarks of ethnic music in East Kalimantan. The pattern of the game that produces the tones that are characteristic of the island of Borneo stimulated the composer to want to make a musical work with the orchestra format with the theme of East Kalimantan music in which there is a pattern of sape and kolintang musical instruments.

The title "Soul Of Borneo", where the word "Soul" in Indonesian means soul, while "Borneo" is a popular name on the island of Borneo, especially on the European continent. This title is intended to illustrate the audience that in this work the composer takes the theme of Kalimantan music. From the above explanation it can be concluded that "Soul of Borneo" means the depiction of the souls of the Kalimantan people to the richness of the traditions they have.

There are several melody variation techniques that can be used, but in the music "Soul of Borneo" composers use 4 melody variation techniques in their cultivation, including: (1) Dead spot fillers, (2) Melody variation and fake, (3) Rhytmic variation and fake, and (5) counter melody. The tones in the sape musical instrument are transformed by the tone range approach found in the electric guitar instrument in orchestral format. This piece of music is an absolute piece of music, that is music that does not describe a story / does not have a specific meaning in each sentence of the melody. In the compilation, this musical work was arranged into 4 parts namely parts A, B, C, and D.