Prediksi Kerugian Maksimum Pada Investasi Saham PT. Bank Syariah Indonesia Tbk Menggunakan Extreme Value Theory (EVT) dan ARIMA-GARCH

Value at Risk Prediction on PT Bank Syariah Indonesia Tbk Stock Investment Using Extreme Value Theory (EVT) and ARIMA-GARCH

Kerugian maksimum atau Value at Risk (VaR) adalah prediksi kerugian maksimum yang mungkin dialami oleh suatu alat investasi seperti saham. Kerugian maksimum dapat diprediksi dengan menggunakan Extreme Value Theory (EVT) dan ARIMA-GARCH. Kerugian maksimum sangatlah penting dalam manajemen resiko karena dapat membantu investor dalam pengambilan keputusan investasi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memprediksi kerugian maksimum pada investasi saham PT. Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menggunakan EVT dan ARIMA-GARCH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerugian maksimum pada investasi saham PT. Bank Syariah Indonesia Tbk yang diperoleh menggunakan EVT dengan distribusi GEV adalah sebesar 22% dari dana investasi sedangkan kerugian maksimum yang diperoleh menggunakan model ARIMA(1,0,1)-GARCH(1,1) sebesar 27% dari dana investasi. Model terbaik dalam memprediksi kerugian maksimum adalah menggunakan model EVT dengan distribusi GEV karena memiliki nilai AIC yang lebih rendah dari pada nilai AIC model ARIMA(1,0,1)-GARCH(1,1).

 Kata kunci : Kerugian Maksimum, Saham, EVT, ARIMA-GARCH

Value at Risk (VaR) is the prediction of the maximum loss that may be experienced by an investment tool such as stocks. Maximum loss can be predicted using Extreme Value Theory (EVT) and ARIMA-GARCH. Maximum loss is very important in risk management because it can help investors in making investment decisions. Therefore, this study aims to predict the maximum loss on stock investment of PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) using EVT and ARIMA-GARCH. The results showed that the maximum loss on PT Bank Syariah Indonesia Tbk stock investment obtained using EVT with GEV distribution was 22% of the investment funds while the maximum loss obtained using the ARIMA(1,0,1)-GARCH(1,1) model was 27% of the investment funds. The best model in predicting the maximum loss is using the EVT model with GEV distribution because it has a lower AIC value than the AIC value of the ARIMA(1,0,1)-GARCH(1,1) model.

Keywords : Value at Risk, stock, EVT, ARIMA-GARCH