PSIKONARASI SAJRONE POCAPAN WAYANG KULIT JAWA TIMURAN LAKON GUNDHAWIJAYA KI PIET ASMORO
PSYCHONARRATIVES IN THE POCAPAN OF EAST JAVANESE SHADOW PUPPETRY LAKON GUNDHAWIJAYA KI PIET ASMORO
Pocapan merupakan salah satu unsur yang membangun dalam sebuah pergelaran wayang kulit, khususnya di wayang kulit Jawa timuran gaya Ki Piet Asmoro yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini. Pocapan yang ada dalam pergelaran wayang kulit tidak bisa lepas dari perkembangan bahasa sebagai sarana komunikasi. Bahasa merupakan bagian yang penting dalam kehidupan. Melalui bahasa, manusia bisa menyampaikan sesuatu mulai dari pikiran, keinginan, berita dana pa yang akan disampaikan dari satu orang ke lain orang. Gagasan yang seperti itu, sama dengan hakikat bahasa sebagai sarana komunikasi antar manusia. Melalui bahasa juga seseorang bisa menggambarkan kegiatan mental serta pikiran seperti pikiran pribadi dan orang lain. Pocapan-pocapan dalam wayang kulit merupakan narasi dan dalang sebagai narator yang menggambarakan peristiwa yang ada dalam cerita wayang. Selain untuk menjelaskan peristiwa dan watak tokoh, pocapan bisa digunakan untuk menggambarkan keadaan mental dari tokoh, oleh karena itu di sini akang menggunakan studi psikonarasi. Psikonarasi merupakan kajian yang menggunakan multidisipliner ilmu, yaitu stilistika pragmatis.
Pocapan yang merupakan salah satu unsur yang membangun dalam pergelaran wayang kulit yang memiliki fungsi untuk menceritakan peristiwa yang sudah, sedang dan akan terjadi. Dalam penelitian ini akang menganalisa mengenai psikonarasi dalam pocapan WKJTLG oleh Ki Piet Asmoro. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana sarana psikonarasi yang digunakan dalam pocapan dalang di lakon Gundhawijaya oleh Ki Piet Asmoro, 2) bagaimana kontrol dalang dalam pocapan lakon Gundhawijaya oleh Ki Piet Asmoro. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, instrumen penelitian adalah peneliti, dan peralatan untuk transkrip data. Dhata dari penelitian ini yaitu dari rekaman Mp3 wayang kulit Jawa timuran lakon Gundhawijaya oleh Ki Piet Asmoro. Untuk menganalisis data digunaka transkrip data, verifikasi data, identifikasi, kodifikasi serta panafsiran data. Hasil penelitan mengenai PSPWJTLG oleh Ki Piet Asmoro yaitu bisa mengetahui hubungan antara sarana psikonarasi untuk menggambarkan pikiran atau keadaan mental dari tokoh dengan suasana dalam pocapan, juga bisa mngetahui hubungan antara kontrol dalang dalam pocapan dengan sarana psikonarasi yang digunakan dalam pocapan, selain itu bisa juga mengetahui wujud pocapan dalam WKJTLG oleh Ki Piet Asmoro.
Kata Kunci: Psikonarasi, Pocapan, Wayang kulit Jawa timuran
Pocapan is one of the elements that builds a shadow puppet show, especially in the Javanese shadow puppets in the style of Ki Piet Asmoro which is the object of research in this study. Pocapan in shadow puppet shows cannot be separated from the development of language as a means of communication. Language is an important part of life. Through language, humans can convey something ranging from thoughts, desires, news and funds that will be conveyed from one person to another. Such an idea is similar to the nature of language as a means of communication between people. Through language, one can also describe mental activities and thoughts such as personal thoughts and those of others. Pocapan in shadow puppetry is a narration and the puppeteer is the narrator who describes the events in the puppet story. In addition to describing events and character traits, pocapan can be used to describe the mental state of a character, hence the use of psychonarratives. Psychonarratives are studies that use multidisciplinary science, namely pragmatic stylistics.
Pocapan is one of the elements that builds the shadow puppet performance which has a function to tell events that have, are and will occur. In this research I will analyze the psychonarratives in pocapan WKJTLG by Ki Piet Asmoro. The formulation of the problems in this study are 1) how the means of psychonarratives used in the puppeteer's pocapan in the play Gundhawijaya by Ki Piet Asmoro, 2) how the puppeteer's control in the pocapan of the play Gundhawijaya by Ki Piet Asmoro.The research design used in this study is descriptive qualitative, the research instrument is the researcher, and equipment for transcribing data. The data of this research is from Mp3 recording of east Javanese shadow puppet play Gundhawijaya by Ki Piet Asmoro. To analyze the data, data transcription, data verification, identification, codification and data interpretation were used. The result of the research on PSPWJTLG by Ki Piet Asmoro is that it can find out the relationship between psychonarratives to describe the mind or mental state of the character with the atmosphere in the pocapan, it can also find out the relationship between the puppeteer's control in the pocapan and the psychonarratives used in the pocapan, and it can also find out the form of pocapan in WKJTLG by Ki Piet Asmoro.
Keywords: psychonarratives, pocapan, shadow puppetry of east Java