Kacingkrangan sajrone Antologi Cerkak Paron Anggitane Poerwadhie Atmodihardjo (Tintingan Sosiologi Sastra)
Poverty in The Anthology Cerkak Paron by Poerwadhie Atmodihardjo (Study of Literary Sociology)
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yakni (1) Bagaimana pekerjaan dalam Antologi Cerkak Paron karya Poerwadhie Atmodihardjo? (2) Bagaimana kebutuhan hidup dalam Antologi Cerkak Paron karya Poerwadhie Atmodihardjo? (3) Bagaimana kriminalitas yang dapat terjadi Antologi Cerkak Paron karya Poerwadhie Atmodihardjo?
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan pekerjaan dalam Antologi Cerkak Paron karya Poerwadhie Atmodihardjo. (2) Mendeskripsikan kebutuhan hidup dalam Antologi Cerkak Paron karya Poerwadhie Atmodihardjo. (3) Mendeskripsikan kriminalitas dalam Antologi Cerkak Paron karya Poerwadhie Atmodihardjo.
Penelitian ini adalah penelitian sastra yang bersifat studi pustaka. Menggunakan teori sosiologi sastra, sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah cerkak-cerkak bertema kemiskinan dalam Antologi Cerkak Paron karya Poerwadhie Atmodihardjo, serta data pendukung berupa buku-buku dan artikel yang berhubungan dengan penelitian.
Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah (1) Pekerjaan masyarakat miskin pedesaan tidak dapat menghasilkan uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hal ini dikarenakan rendahnya pendidikan yang didapat, keterbatasan lapangan pekerjaan, dan masyarakat yang tidak memiliki keterampilan tertentu. Sehingga menjadikan masyarakat hanya dapat menopangkan hidup dengan cara memanfaatkan sumber daya alam yang ada disekitarnya, seperti memanfaatkan kelapa yang dijadikan minyak atau kayu bakar untuk dijual. Selain itu, opsi lain yang dimiliki masyarakat miskin pedesaan ialah meneruskan pekerjaan orang tuanya, seperti menjadi petani. Pekerjaan masyarakat miskin pedesaan dalam Antologi Cerkak Paron berupa, (a) petani, (b) pedagang, dan (c) pengarang. (2) Kebutuhan hidup masyarakat miskin pedesaan yang tercermin dalam cerkak-cerkak Antologi Cerkak Paron karya Poerwadhie Atmodihardjo dilihat dari segi kebutuhan dasar, yakni (a) sandang, (b) pangan, dan (c) papan. Pekerjaan seadanya yang dilakukan oleh masyarakat miskin pedesaan tidak dapat menghasilkan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak. Kebutuhan sandang berupa pakaian atau barang-barang yang dikenakan termasuk kebutuhan hidup yang sulit untuk dipenuhi masyarakat yang dilanda kemiskinan. Seringkali mereka harus memendam keinginan untuk membeli pakaian baru dan bertahan dengan pakaian yang lama, bahkan ketika sudah rusak atau tidak layak masih tetap dikenakan. Pakaian yang ada juga tidak tersedia banyak dan ketika anak mereka harus membeli pakaian, akan dibelikan pakaian yang lebih besar dari ukurannya agar dapat bertahan lama. Demikian dengan kebutuhan pangan, masyarakat miskin seringkali harus menahan rasa lapar yang teramat dan hanya dapat memakan makanan yang sederhana saja atau makanan yang terasa hambar dan tidak bergizi. Semua itu dilakukan asalkan perut mereka dapat terisi. Selaras pula dengan kebutuhan papan atau kebutuhan tempat tinggal. Ketidakmampuan menjadikan mereka tinggal ditempat yang tidak layak disebut sebagai rumah, yakni dengan kondisi seadanya, sempit, dan tidak nyaman. (3) Kriminalitas yang dapat terjadi pada kalangan masyarakt miskin dalam Antologi Cerkak Paron karya Poerwadhie Atmodihardjo berpusat pada kebiasaan judi. Berlatar masa ketika Indonesia baru merdeka, masyarakat miskin pedesaan pada saat itu masih rekat sekali dengan judi. Sehingga kriminalitas yang terjadi berpusat pada kebiasaan masyarakat yang gemar berjudi, yakni (a) berbohong, (b) judi, dan (c) curang.
Kata kunci: kemiskinan, kebutuhan hidup, pekerjaan, kriminal, sosiologi sastra.
The problems discussed in this study, namely (1) How is the work in Poerwadhie Atmodihardjo's Cerkak Paron Anthology? (2) How is the need to live in Poerwadhie Atmodihardjo's Cerkak Paron Anthology? (3) How criminality can occur Anthology Cerkak Paron by Poerwadhie Atmodihardjo?
The purpose of this study is (1) Describing the work in Poerwadhie Atmodihardjo's Cerkak Paron Anthology. (2) Describing the necessities of life in Poerwadhie Atmodihardjo's Cerkak Paron Anthology. (3) Describing criminality in Poerwadhie Atmodihardjo's Anthology Cerkak Paron.
This research is literary research that is a literature study. Using literary sociology theory, while the research method used is qualitative descriptive. The data sources used in this study are poverty-themed cerkak in Poerwadhie Atmodihardjo's Cerkak Paron Anthology, as well as supporting data in the form of books and articles related to research.
The results obtained in this study are (1) The work of rural poor people cannot make enough money to make ends meet. This is due to the low education obtained, limited employment, and people who do not have certain skills. So that makes the community must sustain life by utilizing natural resources around it, such as utilizing coconuts that are used as oil or firewood for sale. In addition, another option that rural poor people have is to continue their parents' work, such as being a farmer. The work of the rural poor in the Cerkak Paron Anthology is in the form of, (a) farmers, (b) traders, and (c) authors. (2) The living needs of the rural poor are reflected in the Cerkak-Cerkak Anthology Cerkak Paron by Poerwadhie Atmodiharjo in terms of basic needs, namely (a) clothing, (b) food, and (c) boards. The sober work done by the rural poor cannot generate enough income to meet the needs of decent living. Clothing needs in the form of clothes or goods worn including life needs that are difficult to meet in poverty-stricken communities. Often they have to harbor the desire to buy new clothes and stick with old clothes, even when they are damaged or not worth still wearing. Clothes are also not available much and when their child has to buy clothes, will be bought clothes that are larger than their size in order to last a long time. Thus with food needs, the poor often have to endure extreme hunger and can only eat simple food or food that tastes tasteless and not nutritious. All this is done as long as their stomachs can be filled. Also in line with the needs of the board or the needs of the place to live. Inability to make them live in a place that is not worthy of being called a home, namely with conditions sober, narrow, and uncomfortable. (3) Criminality that can occur among the poor in the Anthology Cerkak Paron by Poerwadhie Atmodihardjo centered on gambling habits. Set in a time when Indonesia was newly Independent, the rural poor at that time were still very attached to gambling. So that the criminality that occurs is centered on the habits of people who like to gamble, namely (a) lying, (b) gambling, and (c) cheating.
Keywords: poverty, needs of life, occupation, crime, sociology of literature.